free page hit counter

RAMADHAN! BULAN EVALUASI DAN MUHASABAH DIRI

Kalimat “Mari buka lembaran baru”, “Sucikan hati dan sucikan diri”, agaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita ketika menyambut bulan Ramadhan. Bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat manusia. Bulan penuh keberkahan yang menjadi pondasi iman dilipatgandakan. Bulan inilah masing-masing manusia mempersiapkan diri, dimulai dari kebiasaan bangun dini hari, jam makan berubah, dan rakaat solat menjadi lebih banyak dari biasanya. Bulan terkabulnya hajat dan doa, bulan penuh ampunan, bulan penuh suka cita, entah itu mereka yang sedang bersua di dunia, maupun mereka yang sudah tiada.

Bulan Ramadhan juga menjadi momentum kumpulnya keluarga besar, bersapanya para tetangga, dan penuhnya kebahagiaan yang terlihat di muka bumi. Maka tidak heran, orang-orang menyiapkan bulan ini dengan penuh persiapan menyambut kebahagiaan yang penuh dengan keridhoan. Ohya, hal ini saya katakan juga tidak dari segi umat muslim, tetapi non-muslim juga mendapatkan suka cita bulan tersebut. Contoh kecilnya adalah banyak takjil yang mereka temui di bulan Ramadhan ini. Ya! Itu adalah hal utama yang dikatakan oleh umat non-muslim jika ditanya mengenai bulan Ramadhan. Pasar takjil tiba-tiba berdiri di lahan kosong, di pinggir jalan juga tidak kalah ramai, dan seluruh masyarakat menikmati hal tersebut. Sungguh indah bulan Ramadhan itu.

Berbicara pula tentang anggapan “Sucikan hati dan sucikan diri”, itu memanglah hal yang sepatutnya dilaksanakan oleh umat muslimin. Memanfaatkan waktu untuk muhasabah diri yang lahir dari bahan evaluasi diri, tentang kesalahan kita kepada orang lain, juga tentang kesalahan pada diri kita sendiri. Sikap memaafkan dan mengikhlaskan adalah hal yang paling tepat, menganggap segala hal yang menjadi luka merupakan bahan teguran itulah yang terbaik, karena hanya dengan cara seperti itu, kita akan mengevaluasi diri menjadi lebih baik.

Berbicara tentang branding diri, hal paling tepat di dalam sebuah kehidupan. Jikalau ada stigma yang mengatakan bahwa branding diri hanya dilakukan oleh orang-orang di waktu Ramadhan saja, dan agaknya itu munafik, maka saya tidak setuju akan hal itu. Pintu hidayah datang dari mana saja, dan pintu tersebut sudah pantaslah menjadi hal yang kita kejar dan jemput. Husnudzon laah, bisa jadi lewat pintu keberkahan bulan Ramadhan menjadi pengubah hidup seseorang. (DANK/IAN)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *