free page hit counter

TRADISI BAPUKUNG

Melayu Banjar memiliki budaya yang unik sekali dalam menidurkan anak. Tidak hanya dengan cara diayun atau ditidurkan di ranjang bayi, yang satu ini merupakan metode menidurkan bayi dengan cara yang tidak biasa.

Namanya adalah bapukung, bapukung sendiri banyak yang salah mengartikan. Karena cara bayi yang dipukung terlihat agak ekstrim. Yaitu tampak seperti mengikat bayi di leher dalam ayunan. Kadang orang menganggap bahwa bayi akan meninggal jika diperlakukan seperti itu.

Pukung yang berarti membuai/mengayun (bayi) di posisi duduk dan kaki terlonjor (dengan melipat kain ayunan sedemikian rupa sehingga menyelimuti seluruh tubuh bayi dan dibelit lagi dengan kain sehingga badan bayi hangat dan aman) seperti posisi bayi saat berada dalam kandungan. Supaya nanti anaknya bisa diem pas ibunya sedang enak bekerja menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Hal itu adalah penjelasan singkat dari bepukung.

 

Apa sih itu bapukung?

Bapukung adalah teknik menidurkan bayi dengan cara mendudukkan bayi dalam ayunan klasik (ayunan yang dibuat dari kain dan tali) kemudian melilit area punggung dan leher bayi dengan selendang agar bayi tetap dalam posisi duduk. Cara ini biasa dilakukan oleh suku dayak dan banjar agar bayi cepat tertidur lelap.

Para emak-emak suku banjar dan dayak meyakini bahwa dengan ‘memukung’ bayi maka bayi yang rewel dan tak kunjung berhenti menangis akan langsung terdiam dan tertidur lama. Karena posisi bayi dalam bepukung terasa mirip dengan posisi bayi saat dalam rahim.

 

Alat yang digunakan:

  1. Kain ayunan (tapih behalai) satu lembar
  2. Tali untuk menggantung

Selendang untuk mengikat punggung dan area leher bayi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *