Keluarga, Pendidikan pertama untuk mencegah paham terorisme dan radikalisme
Membicarakan perihal paham terorisme dan radikalisme memang tidak ada habisnya. Banyak sekali kasus-kasus yang terjadi terkait isu tersebut, baik yang lama maupun yang akhir-akhir ini terjadi. Kasus yang lama dan paling membekas dalam sejarah terorisme khususnya di Indonesia yaitu bom Bali 1 dan 2. Peristiwa tersebut begitu menyayat hati, karena banyak sekali korban yang jatuh akibat peristiwa tersebut. Tentunya kita tidak mau hal tersebut terulang Kembali untuk yang kesekian kalinya. Maka dari itu, Pendidikan khususnya dalam keluarga sangatlah penting untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan akhlaq karimah bagi anak.
Pendidikan di keluarga merupakan pendidikan fundamental yang sangat penting bagi seseorang untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di masa depan. Pendidikan keluarga yang baik pada seseorang akan mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak di kemudian hari. Contohnya seorang anak yang diperhatikan, diberi kasih sayang, diberikan pengetahuan agama yang benar dan nilai-nilai kehidupan oleh orang tuanya memberikan peluang seseorang tersebut menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan seorang anak yang ditelantarkan, dibiarkan oleh orang tuanya kemungkinan anak tersebut dapat terpapar pemikiran terorisme dan radikalisme sangat besar, karena minimnya pengetahuan, pendidikan dan prinsip yang dipegang oleh anak tersebut yang bisa menyebabkan paham radikalisme dan terorisme masuk dengan mudah. Terlepas dari kondisi ekonomi dan status sosial yang dimiliki oleh seseorang tersebut, hal diatas adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dalam keluarga begitu penting sebagai sandaran seseorang untuk menghindari paham terorisme dan radikalisme.
Kesimpulannya, semoga kita dan keluarga serta orang terdekat kita dihindarkan dari paham terorisme dan radikalisme yang bisa merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Mulai menebar kebaikan dan kedamaian sekecil dan semampu kita, disekitar kita, yang semoga juga hal tersebut menjadikan perbuatan kecil tersebut bernilai besar suatu saat nanti yang mana menjadi tumpuan persatuan dan kesatuan dalam beragama, berbangsa dan bernegara. (DRJT/AJP)