BAUSUNG PENGANTIN

Lyanta Laras Putri

Pernah denger tentang Bausung Pengantin? Kalau belum, siap-siap buat takjub dengan tradisi pernikahan khas Suku Banjar yang penuh makna ini. Bausung Pengantin adalah sebuah prosesi adat yang dilaksanakan dalam rangkaian pernikahan, di mana pengantin akan diselimuti dengan kain berwarna-warni sambil diberikan berbagai simbol yang melambangkan harapan dan doa untuk masa depan mereka. Proses ini nggak cuma indah secara visual, tapi juga penuh dengan simbolisme yang sangat dalam.

Gaiisss, dalam prosesi Bausung Pengantin, ada banyak benda yang digunakan yang masing-masing punya makna tersendiri. Misalnya, ada sembilan jenis makanan yang disajikan, seperti ketupat, telur, dan manisan, yang melambangkan kesuburan dan keberkahan. Setiap benda yang ada dalam prosesi ini bukan cuma untuk dipandang, tapi punya tujuan untuk mendoakan agar pasangan pengantin bisa menjalani kehidupan bersama dengan penuh kebahagiaan dan kelancaran. Jadi, sebenarnya setiap detail dalam Bausung Pengantin ini adalah doa yang disampaikan lewat simbol-simbol yang kaya akan makna.

Selain itu, kalian pasti nggak akan melewatkan upacara saat pengantin pria mengenakan “sunting” (hiasan kepala) dan pengantin wanita mengenakan “selendang” yang dihias dengan berbagai ornament cantik. Sunting dan selendang ini bukan hanya aksesoris, tapi punya filosofi yang kuat. Sunting, misalnya, menggambarkan keteguhan dan tanggung jawab seorang pria dalam membangun rumah tangga. Sedangkan selendang pada pengantin wanita melambangkan peran penting wanita dalam menjaga keharmonisan rumah tangga serta kebijaksanaan dalam mengelola rumah. Jadi, setiap bagian dalam pakaian pengantin itu penuh dengan harapan agar keduanya bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi.

Sobat Damai, prosesi Bausung Pengantin juga diwarnai dengan berbagai tarian dan musik tradisional, yang semakin membuat suasana pernikahan jadi sakral dan penuh kebahagiaan. Tarian yang dilakukan oleh keluarga pengantin melambangkan ikatan kekeluargaan yang erat, dan musik tradisional yang mengiringinya seolah menyatu dengan kehidupan pengantin yang baru saja membangun ikatan. Semua elemen ini hadir untuk memberikan restu dan doa bagi pengantin agar perjalanan hidup mereka penuh dengan berkah dan kebahagiaan.

Bausung Pengantin ini bukan sekadar tradisi, tapi sebuah upacara yang sarat dengan filosofi kehidupan. Di balik setiap langkah, setiap simbol, dan setiap tarian, ada makna yang mendalam tentang kehidupan berkeluarga, kebersamaan, dan saling mendukung. Kalau kalian pernah melihat prosesi ini langsung, pasti bisa merasakan betapa indahnya sebuah pernikahan yang tak hanya dirayakan, tapi juga dihormati dan dipenuhi doa. Yuk, kita hargai dan lestarikan tradisi-tradisi kaya makna seperti ini, karena budaya adalah cermin dari jati diri kita! (LYN/RON)