free page hit counter

Pendidikan, apakah benar penentu seseorang tidak terpapar paham terorisme dan radikalisme?

Pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan potensi diri baik dari segi spiritual, sosial, budaya, kepribadian dan lain sebagainya agar menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam pengertian tersebut pendidikan adalah upaya atau usaha untuk mencegah untuk tidak terpapar paham terorisme dan radikalisme, bukan penentu seratus persen. Berapa banyak orang yang terdidik secara akademis masih kerap berpikir radikal. Ciri-ciri orang yang berpikir radikal menurut Masduki (2013) sebagai berkut.

  1. Hanya mengakui kebenaran yang dibawa orang atau kelompok tertentu
  2. Mudah menyalahkan orang atau kelompok lain yang berbeda pendapat atau pandangan
  3. Mudah berstigma yang tidak baik kepada orang yang bukan golongannya
  4. Berbicara keras serta mutlak menyampaikan apa yang menurutnya benar berdasarkan emosional

Ketertutupan pemikiran disertai dengan fanatik yang berlebih adalah sebab awal pemikiran atau paham radikalisme dan terorisme. Cakrawala pengetahuan dan Pendidikan seharusnya dapat membuka mata dan pikiran seseorang untuk bisa melihat perbedaan di luar dari dirinya. Bersosialisasi dengan berbagai kalangan juga dapat meningkatkan kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar. Perbedaan sebenarnya adalah hal yang lumrah dan wajar dalam kehidupan.

Dalam Alqur’an surah Al hujurat ayat 13 pun diterangkan bahwa manusia dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal dan memahami satu sama lainnya. Jadi perbedaan bukan alasan untuk bercerai berai namun perbedaan justru sebagai penyatu dalam kehidupan. Akhirnya, Pendidikan bukanlah penentu seratus persen seseorang tidak terpapar paham terorisme dan radikalisme, namun Pendidikan memperbesar peluang untuk tidak terpapar paham terorisme dan radikalisme, masih banyak faktor-faktor lain yang bisa mencegah seseorang terhindar dari paham tersebut. (DRJT/AJP)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *