Pendidikan, kunci dari gembok terorisme dan radikalisme
Pendidikan adalah salah satu dari berbagai faktor penting untuk mencegah aksi terorisme dan radikalisme. Menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2003) Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana guna mewujudkan suasana dalam proses belajar berpengaruh terhadap peserta didik agar aktif untuk mengembangkan potensi dirinya baik dari segi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlaq yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi tersebut memberikan gambaran bahwa pendidikan diharapkan mampu memberikan kontribusi penting dalam cara berpikir dan bersikap baik untuk dirinya atau masyarakat disekitarnya. Hal ini berarti pemikiran-pemikiran yang bersifat terorisme dan radikalisme harus dihindari dan dicegah serta ditangkal dari dirinya serta mengajak masyarakat disekitarnya untuk tidak terpapar pemikiran tersebut.
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah tindak terorisme dan radikalisme. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (Ppkn) adalah salah satu bentuk dari pencegahan tindak terorisme dan radikalisme. Ppkn memiliki visi untuk mewujudkan mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa, dan pemberdayaan warga negara. Misinya yaitu membentuk warga negara yang baik, yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajiban dalam kehidupan bernegara, dilandasi oleh kesadaran politik, hukum dan moral. Berdasarkan visi dan misi tersebut ppkn merupakan Pendidikan untuk mengembangkan rasa kebangsaan dan Pendidikan karakter.
Kesimpulannya, Pendidikan adalah salah satu faktor penting untuk mencegah tindak terorisme dan radikalisme. Sejatinya, pendidikan merupakan alat untuk memerangi pemikiran terorisme dan radikalisme. Salah satu caranya yaitu dengan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan atau disingkat ppkn. Semoga dengan Pendidikan tindak terorisme dan radikalisme dapat diminimalisir dan kehidupan masyarakat Indonesia rukun dan damai. (DRJT/AJP)