free page hit counter

KALADAN (KEMANA LANGKAHKU, ADA NAMAMU) Part 5

Hembusan angin yang mendera begitu menyegarkan. Pada sore hari yang adem, siulan burung-burung yang terbang bebas serta langit yang tampak memesona dengan awan yang terasa dekat hingga tangan ini mulai menggapainya bahkan jika bisa memasukkan awan itu ke dalam plastik untuk dibawa pulang.

Pemandangan jernih ke segala arah. Langit telah berganti warna dari cerah menjadi berawan dan tak lama beradu dengan cahaya senja. Terlihat begitu menawan pertemuan awan dengan lembayung senja yang menandakan mentari harus kembali ke peraduannya. Warna dominan hijau yang memenuhi indera akan mengalihkan perhatian. Begitu banyak keindahan alam yang dapat dinikmati oleh indera kita.

Ternyata, puncak bukit Matang Kaladan ini selain menyuguhkan panorama indah alamnya juga disulap menjadi spot foto lengkap dengan properti yang dibangun dan dikelola oleh warga sekitar untuk destinasi wisata. Kalian akan menemukan properti jukung, rumah jamur, sarang burung raksasa, rumah terbalik, rumah marsupilami, miniatur helikopter, dan beberapa properti lainnya untuk berfoto dengan latar belakang

tersebut. Pengunjung yang ingin berfoto dikenakan biaya total 23.000 rupiah untuk total 10 properti foto. Atau jika hendak berfoto hanya dibeberapa spot saja, kalian bisa membayar 5.000 rupiah saja untuk satu spot foto.

Selain itu, di sana juga tersedia hammock  atau tempat tidur gantung berupa kain seperti ayunan yang digantung pada kedua ujungnya. Hammock biasanya digunakan untuk bersantai atau beristirahat sambil menikmati panorama alam di sana. Hammock sendiri disiapkan warga guna menunjang kenyamanan selama berada di puncak.

Melihat itu semua, pak Andri mulai memahami alasan adanya jasa antar jemput (ojek) menuju puncak bukit. Ya, tidak semua pengunjung bukit Matang Kaladan memiliki tujuan untuk mendaki. Melainkan ada juga yang memang bertujuan hanya untuk berfoto-foto di puncak bukit dan tidak ingin terlihat seperti habis mandi karena dibasahi oleh keringat sehabis mendaki maka, disediakanlah jasa antar jemput menggunakan ojek tersebut.

Bukan hanya itu saja, para pendaki juga tidak perlu khawatir akan kelaparan jika tidak membawa bekal yang cukup karena di sana ada banyak warung sebagai tempat mereka melepas dahaga setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan. Di puncak bukit Matang Kaladan juga dilengkapi dengan fasilitas wc, musholla untuk beribadah, serta pendopo kecil sebagai tempat santai bersama keluarga maupun tempat mengobrol bersama para pendaki lain.

Setelah puas memanjakan mata mereka dengan beragam keindahan alam puncak bukit Matang Kaladan, mereka pun mulai mencari lokasi untuk mendirikan tenda. Bukit Matang Kaladan menyiapkan lahan camping yang cukup luas dan nyaman bagi para pendaki yang ingin bermalam di sana. Pak Andri menemukan lokasi yang cukup lapang untuk keluarga kecilnya dengan area permukaan datar dan dekat dengan pohon pinus. Mereka pun meletakkan barang-barang maupun peralatan camping yang berupa kemah. Keluarga Sari memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu untuk sekedar mengatur napas dan meneguk air untuk melepas dahaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *