TERHALANG KARENA PERANG, OLAHRAGA MEMPERSATUKAN
Olahraga,. Perdamaian adalah cita-cita setiap negara di dunia ini. Namuun nyatanya ada saja konflik di sebuah negara. Baik itu konflik di dalam negara sendiri, hingga konflik antar negara. Adanya konflik tentu menghambat segala aktifitas masyarakat; termasuk untuk mengejar prestasi bagi negaranya. Ada beberapa negara yang terhalang untuk bertanding karena ada konflik di negaranya sehingga sang atlet dilarang tampil dikancah internasional. Namun keharusannya olahraga tidak boleh mencampur baurkkan politik dengan sportifitas, contohnya ketika olimpiade kemarin. Olimpiade adalah pesta olahraga akbar dunia. Pada olimpiade itu atlet-atlet dari negara yang tidak kondusif dinaungi oleh International Olympic Committee (IOC). Mereka dapat bertanding di olimpiade sebagai atlet pengungsi.
Dikutip dari laman UNHCR, Rami salah satu atlet pengungsi dari Suriah mengatakan sangat senang karena sebelumnya dia hanya melakukan latihan tapi tidak tahu kepastian bertanding. Rami merupakan atlet Suriah yang mengungsi ke Turki. Karena perbedaan kewarganegaraan jadi dia sangat sulit untuk mengikuti pertandingan. Adanya IOC membuat dia bisa bertanding dan menunjukkan bakat terbaiknnya.
Menurut Olympic.org para atlet pengungsi ini mereka tidak memiliki tim, bendera hingga lagu kebangsaan. Tapi mereka menunjukkna kepada dunia , terlepas dari segala tragedi tak terbayangkan yang telah mereka hadapi mereka juga dapat menyumbang kepada peradaban melalui bakat.
Walau mereka yang tergabung di IOC tidak terikat oleh negara manapun namun mereka berhak atas fasilitas yang disediakan selama olimpiade berlangsung seperti kontingen dari negara lain.
Berbicara olaharaga maka tak bisa dipungkiri sebagai bidang untuk mempersatukan bangsa dan sebuah negara. Olahraga lebih menjunjunng sportifitas dan prestasi. Apa yang telah dilakukan IOC merupakan contoh yang baik untuk olahraga kedepannya. (IAN/DEL)