TaHuRa (Tawa Hura Bersama) Part II
“Siapa bilang? Bukannya kamu yang menjauh dari kami, terutama dari Agam kan? Semenjak kejadian saat ulangan yang kamu ingin duduk terpisah, kamu tidak pernah lagi gabung bersama kami,’’ ucap Sari.
“Iya deh aku minta maaf, terutama sama kamu Gam, maaf ya yang waktu itu, mungkin pada saat itu aku lagi kebawa emosi aja karena aku terus dituntut orang tuaku untuk meraih nilai yang bagus dalam pembelajaran matematika padahal aku sangat tidak suka dengan pelajaran itu, dan parahnya lagi aku tidak mau belajar.”
“Iya gak papa kok Van, aku ngerti kok tapi lain kali kalau kamu malas dan bingung gitu, nanti kalau ada ulangan kita belajar bersama saja, gimana?”
“Sip dah atur aja. Tapi, ya walaupun terlambat aku ucapkan selamat ya buat kalian semoga kalian dapat bertahan di hutan nanti, ya terutama Rani.” (sambil tersenyum mengejek).
Setelah mendapat pengarahan dari bapak Arif dan kak Rahman, mereka semua berangkat dengan menaiki truk pengangkut sumber daya alam itu. Bayangkan di siang hari yang terik mereka duduk lesehan dengan berdempet-dempetan dipayungi panas matahari entahlah hanya aroma asam yang khas dari tubuh manusia yang mereka bisa nikmati. Awal-awal perjalanan mereka masih semangat, bernyanyi bersama riang gembira, di tengah perjalanan berikutnya mereka mulai lelah dan sebagian ada yang muntah karena tak kuat dengan aroma asam yang khas. Jika asam klorida bisa membuat kulit terbakar, asam yang satu ini bisa membuat perut kita berdisko ria hingga mengeluarkan semburan cairan dari dalam perut kita.
Perjalanan menuju Tahura (Taman Hutan Raya) dari sekolah sekitar 20 kilometer atau 1-1,5 jam perjalanan. Tahura merupakan salah satu wisata unggulan yang ada di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tempat ini dipilih sebagai tempat Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) karena selain lokasinya yang cukup dekat, tempat ini memiliki banyak view-view yang indah yang juga bisa dijadikan sebagai media healing (penyembuhan) jiwa. Walaupun tujuan utama dari kegiatan dan perjalanan tersebut adalah untuk melihat karakter atau mental seperti apa yang ada atau dimiliki calon anggota pengurus OSIS. Setiap sekolah memiliki cara yang berbeda-beda dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Ada sekolah yang mengadakannya di luar sekolah dan ada pula di lingkungan sekolah, ada yang selama 2 hari 1 malam dan ada pula yang hanya sehari.