Ramadhan Kelabu
Pelangi tak tampak lagi warnanya
Langit pun kini terlihat menua
Sejuta rintik turun mengubah tawa
Mendengar kabar beliau tak lagi bernyawa
Kakiku seolah tak lagi berpijak
Jantung pun seolah terhenti berdetak
Membayangkan beliau tidur tenang di tanah sepetak
Hanya untaian do’a untuk mengenang jejak
Ramadhan impianku seolah lenyap terbawa angin
Takdir memainkan perannya meski aku tak ingin
Keihklasan membuatku harus yakin
Semuanya akan baik seperti di dalam Aamiin (ZR/IAN)