PEMUDA TAMENG DEPAN DI SOSIAL MEDIA
Sosial media menjadi hal yang sangat dekat dengan kehidupan setiap orang di zaman sekarang. Bahkan, sosial media menjadi tolak ukur jati diri seseorang, maka tidak salah jika orang berlomba-lomba mengintegrasikan dirinya dalam sosial media. Tujuan mereka pun berbeda-beda, ada orang yang menggunakan sosial media hanya untuk update info dunia, gosip semata, atau penikmat tayangan sosial media yang beragam. Ada pula orang yang berusaha membangun jati diri mereka di sosial media atau yang sering disebut dengan membangun personal branding. Apapun tujuan semua orang, tidak ada yang salah kecuali dapat merugikan orang lain.
Sesuai dengan perkembangan zaman, kejahatan juga semakin berkembang. Jika dulu kejahatan hanya dapat dilakukan jika ada aksi nyata dan hubungan interaksi secara langsung, maka di zaman sekarang, kejahatan bisa dilakukan dengan hanya duduk di rumah tanpa tenaga dan hanya bermodal akses internet. Mulai dari penipuan online, stalker yang dapat mengganggu hidup orang lain, penyebar hoax, dan penggunaan ujaran kebencian telah merajalela di dunia maya saat ini.
Itulah mengapa, sebagai generasi muda yang menjungung tinggi nilai pancasila dan rasa kemanusiaan, bijak dalam bersosial media adalah wujud nyata aksi tersebut. Dunia maya yang 80% penduduknya adalah generasi muda, maka generasi mudalah yang harus menanamkan kebijakan bersosial media dan menekan angka kejahatan di dunia maya. Tidak hanya dengan menyebar nilai-nilai positif atau berita yang membangun, tetapi juga tidak termakan berita yang salah apalagi membuat kesalahan berita itu.
Kehidupan abad ke-21 yang banyak memiliki akses di dunia maya, dapat diantisipasi juga dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Jika sebagian besar dari penduduk negeri lebih banyak akses komunikasi di dalam dunia maya, bukankah menjadi peluang besar pula untuk membangun kehidupan di dunia maya? Bagaimana caranya? Banyak! Mulai dengan mencari keuntungan di dunia maya seperti jualan online, membagikan ilmu pengetahuan yang dapat ditunjang pengakses lebih banyak, sampai dengan mengadakan kelas secara online dan membangun komunitas online dengan tujuan baik lainnya.
Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini, akan selalu ada dampak positif dan negatif yang terjadi secara bersamaan. Maka yang kita perlukan adalah orang-orang yang tetap mampu menjadi sisi positif bagaimanapun situasinya. Maraknya kasus kejahatan di sosial media menjadi PR kita bersama untuk menekan angka kejahatan tersebut dengan mendominasi kegiatan-kegiatan yang bernilai positif dan menyaring berita yang benar maupun yang salah. (DANK/IAN)