free page hit counter

Paham Radikal dan Teroris? Cikal bakal kehancuran bangsa?

Paham radikal dan teroris yang kebanyakan kita ketahui berhubungan dengan tindakan pengeboman, tindakan berlebihan terhadap agama, dan tindakan-tindakan lain yang membahayakan banyak orang. Radikalisme adalah awal dari tindakan yang menjurus kepada terorisme. Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa memiliki sikap dan pemahaman radikal dapat menjerumuskan seseorang pada tindakan terorisme meskipun tidak selalu begitu.

Menurut Yunus (2017) gerakan radikalisme terjadi salah satunya karena suatu kelompok sulit menerima perbedaan di lingkungan sosial. Contoh gerakan teroris dan radikal terbesar yang pernah terjadi di Indonesia yaitu teror kelompok separatis teroris yang ada di Papua, kasus bom Bali I, kasus bom Bali II, dan kasus bom JW Marriot.

Adapun ciri-ciri seseorang disebut radikal yaitu:

1) Intoleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain)

2) fanatik (selalu merasa paling benar sendiri dan menganggap orang lain salah)

3) eksklusif (membedakan diri dari umat lainnya khususnya umat Islam pada umumnya)

4) revolusioner (cenderung menggunakan kekerasan untuk menggapai tujuan).

Beberapa faktor-faktor yang memotivasi seseorang untuk bergabung dalam jaringan teroris menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT):

  1. faktor domestik, berhubungan dengan kondisi dalam negeri misalnya kemiskinan, ketidakadilan, kecewa dengan pemerintah
  2. faktor internasional, berhubungan dengan lingkungan luar negeri seperti ketidakadilan global, politik luar negeri yang arogan, dan penguasaan paksa dari negara adidaya.
  3. faktor kultural berhubungan dengan pemahaman terhadap agama yang rendah, dangkal dan penafsiran terhadap kitab suci yang relatif sempit dan leksikal (harfiyah).

Lantas, apakah pemahaman radikal dan teroris dapat menghancurkan bangsa?

Jawabannya tentu iya.

Dari berbagai pengertian dan contoh yang telah diuraikan diatas pemahaman radikal dan teroris harus diwaspadai dan diberantas sampai ke akarnya. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah berkenaan dengan mencegah dan mengatasi pemikiran radikal dan teroris. Salah satunya yaitu dengan mendirikan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan BNPT kemudian memiliki cabang lain sebagai upaya mencegah paham radikal dan teroris lewat duta damai (DRJT).

 

Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Terorisme  (DRJT/AJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *