NAIK LEVEL
Oleh: Siti Zubaidah
Sebait kata penuh makna
Sebatik kalimat penuh harapan
Segaris cerita penuh cinta
Mendayung angan bersama sang pencipta
Menundukkan wajah dengan jiwa mulia
Wahai anak-anak bangsa
Generasi pewaris takhta
Budaya dan bahasa memang bukan segalanya
Namun warisan kita tetap harus dijaga
Bukan sekedar cendramata
Wahai anak cucu cicit bangsa
Generasi pewaris budaya
Jangan salahkan siapa-siapa
genggam erat yang masih tersisa
Luka
Liku
Dan segala benalu
Hempaskan
Tinggal
Mulailah yang baru
Bukankah kau ingin menjadi merdeka?
Namun diperbudak kau masih mau saja
Bukankah kau ingin menjadi merdeka?
Namun gayamu seolah tak sudi membawa sinar yang sempurna
Pintu mana pintu?
Lubang-lubang tikuspun tertutup dengan rapat
Pintu mana pintu?
Bukankah jiwa yang dulu tak lagi berlaku
Pintu mna pintu?
Ayo bukakan para pemilih tanah airmu
Pintu mana pintu?
Apakah tertutup terhalang ambisimu?
Sudahlah, semua sudah berlalu.
Buka lembaran Baru
Buka semua kisah baru hingga berjudul
Aku Pemuda, terlahir berkharisma
Membawa budaya dikancah dunia
Tak ada yang terlupa
Taka da yang menduga
Semua tidaklah sirna
Hanya dikemas dalam kisah yang nyata
Bukan hiperbola
Bukan pula metapora
Menjadikan bagian inti tetap selalu dihati. (Zu/AJP)