free page hit counter

KEARIFAN LOKAL KALIMANTAN SELATAN MENYAMBUT BULAN RAMADAN

Tahukah sobat damai kalau Indonesia itu memiliki beraneka ragam budaya dan kearifan local. Salah satunya di Kalimantan Selatan yang memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini merupakan bentuk kearifan lokal yang sarat makna dan nilai-nilai positif. Berikut beberapa tradisi tersebut:

  1. Tradisi Ziarah ke Makam Keluarga atau Ulama: Ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Banjar sebelum memasuki bulan Ramadan, mereka beramai-ramai baik secara perorangan maupun rombongan untuk ziarah ke makam keluarganya atau ulama yang dihormati untuk tabur bunga, mendoakan dan membersihkan makam dari rumput-rumput liar. Ziarah ini bisa dikatakan sebagai tanda kebaktian seorang anak kepada orangtua atau keluarganya yang sudah meninggal dunia baik baru maupun lama. Juga sebagai tanda hormat murid kepada gurunya yang telah tiada demi tetap tersambungnya silaturahmi ruhaniyah di antara mereka, karena warga Banjar percaya bahwa yang mati itu hanya jasad sedangkan ruh masih hidup untuk selama-lamanya.
  2. Basah-basahan: Tradisi ini merupakan tradisi saling menyiram air antar warga sebagai bentuk simbolisasi membersihkan diri dari segala dosa dan menyambut bulan Ramadan dengan hati yang suci.
  3. Mengaum: Tradisi ini merupakan tradisi mengumandangkan azan dengan suara yang keras dan merdu. Tradisi ini bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa bulan Ramadan telah tiba.
  4. Pasar Wadai: Tradisi ini merupakan tradisi membuka pasar khusus yang menjual berbagai macam makanan khas Kalimantan Selatan. Tradisi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan makanan untuk berbuka puasa.
  5. Tadarus Al-Quran: Tradisi ini merupakan tradisi membaca Al-Quran secara bersama-sama. Tradisi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap Al-Quran.
  6. Menunggu Bedug: Tradisi ini merupakan tradisi menunggu waktu berbuka puasa dengan mendengarkan suara bedug. Tradisi ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan.
  7. Tanglong: Tanglong adalah salah satu tradisi Ramadan di Kalimantan Selatan. Festival Tanglong bertujuan untuk menyambut malam Lailatul Qadar dengan menyalakan lampion berbagai bentuk penerangan. Dahulu, tanglong merupakan festival yang menjadi penanda malam ke-21 Ramadan. Namun, sekarang acara ini sudah jadi salah satu daya tarik wisatawan dan enggak harus diadakakan pada hari tertentu.

Tradisi-tradisi tersebut merupakan bentuk kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat Kalimantan Selatan hingga saat ini. Tradisi-tradisi tersebut tidak hanya memiliki makna yang mendalam, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana Ramadan di Kalimantan Selatan. Ini merupakan contoh bagaimana kearifan lokal dapat menjadi kekuatan dalam membangun karakter bangsa yang religius, bermoral, dan berbudaya. (LYN/RON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *