free page hit counter

Jadi Buzzer Perdamaian? Siapa Takut!

Seiring dengan perkembangan teknologi media sosial, istilah Buzzer (Pendengung) semakin hari semakin akrab di telinga kita, terlebih dengan banyaknya pemberitaan negatif terhadap buzzer di media massa seperti TV.

Ditambah lagi banyak buzzer bayaran yang menebarkan hoaks dan fitnah sehingga masyarakat menilai dan memahami buzzer sebagai pelaku kejahatan atau bahkan orang-orang yang suka mencari kegaduhan di media sosial.

Namun, apa sebenarnya buzzer itu?

Enda Nasution, seorang pengamat media sosial menyatakan bahwa buzzer merupakan akun-akun di media sosial yang tidak mempunyai reputasi untuk dipertaruhkan. Menurutnya, buzzer lebih kekelompok orang yang tidak jelas siapa identitasnya, lalu kemudian biasanya memiliki motif ideologis atau motif ekonomi dibelakangnya.

Buzzer sendiri semakin menjamur ketika mendekati pemilu, bahkan saat Pilkada serentak di Kalimantan Selatan sendiri buzzer menjadi semakin menjamur, baik dari pihak pemerintah maupun petahana, bahkan ada buzzer yang hanya ingin menebar fitnah dan mengadu domba kedua kubu.

Pada dasarnya, buzzer sering digunakan untuk mengangkat isu-isu yang ingin digemborkan. Buzzer memiliki peranan penting dalam memainkan isu sehingga mampu menjadi trend di masyarakat. Dengan peran itu, sebenarnya buzzer juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif seperti menggalakan perdamaian di dunia maya.

Setelah memahami hal-hal tersebut, sebagai anak muda dapat memanfaatkan bahkan menjadi bagian dari buzzer tersebut. Untuk hal-hal positif pastinya. Menyebarkan informasi positif dan benar, sehingga aktifitas yang kita lakukan di media sosial kita menjadi nilai ibadah.

Di tengah arus informasi yang sangat cepat, menjadi buzzer perdamaian berarti secara tidak langsung kita adalah seorang pahlawan Indonesia; pahlawan yang membuat Indonesia jauh dari perpecahan. Semakin banyak kita menyebarkan informasi positif dan benar, maka semakin besar pula kontribusi kita terhadap penekanan informasi hoax dan informasi lainnya yang bersifat adu domba serta mengancam persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.

Media sosial bisa kita ibaratkan sebagai gelas kaca, bisa kita isi air yang menyehatkan bisa pula kita isi racun yang mematikan, begitulah juga buzzer bisa menjadi agen perdamaian bisa pula menjadi bencana. Sudah seharusnya kita optimis jika buzzer bisa menjadi agen perdamaian.

So, what is your role?

Penulis : Dian Firdaus Yusuf

Editor: Hafizah Fikriah Waskan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *