free page hit counter

Budaya Pacaran Mempengaruhi Sosial Budaya

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman yang sangat besar. Tidak hanya enam agama besar yang ada seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, Indonesia juga memiliki 1.240 suku, 718 bahasa daerah dan masih banyak keragaman budaya lainnya yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak heran jika Indonesia terkenal dengan keragaman budaya dan tentunya semua itu merupakan salah satu jati diri bangsa yang harus kita jaga dan pertahankan sebagai masyarakat Indonesia.

Budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (Wikipedia,2021). Budaya adalah cara hidup yang berkembang serta dimiliki oleh kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Bung Hatta pernah berkata, “Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Identitas suatu bangsa, bisa terlihat dari budayanya”. Seperti contoh bagaimana kita mengenali orang timur indonesia dengan budaya keramahannya yang khas dan mengenali karakter orang barat Indonesia yang tegas.

Sama-sama kita ketahui bahwa budaya pasti berkaitan dengan masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai yang menjadi ciri khas masyarakatnya sehingga disebut juga dengan sosial budaya. Sangat banyak ancaman sosial budaya yang kita rasakan bahkan tanpa kita sadari seperti isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan konflik horizontal yaitu suku, agama, ras, antar golongan (SARA).

Di zaman modern saat ini permasalahan budaya adalah permasalahan yang memiliki tantangan sendiri. Salah satunya seperti budaya asing yang sangat mudah masuk bahkan berkembang di generasi muda yang ada di Indonesia. Karena mereka menganggap bahwa yang asing lebih menarik sehingga kebudayaan lokal yang sudah ada menjadi sepi peminat. Masuknya budaya asing ini merupakan salah satu contoh perubahan sosial budaya yang terjadi sehingga mempengaruhi tingkah laku generasi muda Seperti budaya berpacaran yang bahkan sampai kelewatan batas yang tentunya dapat merusak nilai-nilai dan norma yang ada.

Bagi masyarakat luar negeri berpacaran adalah hal yang wajar. akan tetapi berbeda dengan Indonesia yang awalnya generasi muda berpacaran sembunyi-sembunyi, sekarang sudah mulai terang-terangan dan bahkan mulai menjurus kepada kenakalan-kenalakan remaja lainnya yang lebih parah. Karena berpacaran yang sudah kelewatan batas, banyak remaja di Indonesia hamil di luar nikah. Akbitannya permasalahan yang terjadi semakin bertambah. Putus sekolah, kenakalan remaja dll.

Akhir-akhir ini tepatnya Agustus 2021 lalu kita melihat di TV maupun surat kabar, berita tentang seorang remaja umur 18 tahun membunuh pacarnya dan buah hati yang sedang dikandung pacarnya dengan cara keji, yakni dengan menginjak perut korban hingga janin dalam perut korban hampir keluar. Hal tersebut berawal dari budaya pacaran yang diterapkan terlalu berlebihan sehingga muncul berbagai permasalahan bahkan berujung kematian.

Dari fenomena di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa budaya pacaran akan memberikan dapak negatif yang ujungnya akan merugikan diri sendiri. Sudah saatnya kita sebagai generasi muda harapan bangsa menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang baik dan selalu memberikan dampak positif bagai masyarakat bangsa dan Negara.

 

(Novit Safda Putra_Kota Bukittinggi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *