Bersama Budaya Lokal dalam Menangkal Terorisme dan Paham Radikalisme
Oleh : Andi Nur Milda
Budaya lokal didefinisikan sebagai budaya asli yang berasal dari suatu daerah atau sekelompok masyarakat tertentu. Sedangkan menurut para ahli W Ajawaila Budaya Lokal adalah suatu kebiasaan masyarakat yang menjadi suatu ciri khas kegiatan dengan mengedepankan pada aspek kebiasaaan lokas masyarakat. Indonesia sendiri termasuk wilayah yang mempunyai kondisi seperti ini.
Selain itu budaya lokal mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Menjadi identitas, karakteristik yang ada pada budaya lokal adalah identitas kehidupan nya yang hanya ada di dalam kehidupan nya sendiri. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena hal ini dipengaruhi oleh golongan etnik yang terbawa sejak lahir sehingga sulit untuk dihilangkan keberadaanya.
2. Kesatuan yang kuat, ciri yang kedua yaitu berkaitan dengan tingkat kekuatan. Yang dimana kekuatan masyarakat yang memiliki budaya lokal tidak dapat diragukan lagi kesatuannya. Bahkan untuk menopang rasa kesatuan inilah masyarakat yang masih masuk jajaran budaya lokal akan berusaha untuk memaksimalkan kesatuan nya.
3. Ciri ketiga dari budaya lokal yaitu Tradisi unik yang dikenal. Tradisi unik ini menjadi identitas dan bahkan tak jarang diyakini dengan sepenuh hati.
Setelah membahas ciri dari budaya lokal, selanjutnya pembahasan mengenai fungsi dari budaya lokal. Nah, budaya lokal sendiri mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai suatu pengikat hubungan sosial, dalam hal ini dapat dipahami bahwa budaya lokal sebagai suatu sistem nilai yang dapat mengikat individu-individu ke dalam komunitas yang mempunyai sistem nilai yang sama.
2. Membentuk pola sikap, karena budaya lokal adalah suatu kumpulan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh mayarakat, maka masyarakat akan menggunakan nilai dan norma tersebut sebagai standar dalam berinteraksi, bersikap dan beperilaku, dan dilanjutkan dengan budaya lokal yang dapat membentuk masyarakat dalam bersikap.
3. Budaya lokal menjadi sumber motivasi dan inpirasi, melihat banyak hal yang berawalan dari budaya lokal, seperti bersikap dan beperilaku, karya seni dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa budaya lokal dapat digunakan sebagai motivasi dan inspirasi.
4. Fungsi yang keempat dan terakhir yaitu budaya lokal sebagai identitas sosial. Misalnya orang Madura yang dapat dikenali dengan cara dia berbicara. Hal ini cukup untuk mengatakan bahwa budaya lokal adalah identitas suatu masyarakat.
Selanjutnya, pembahasan mengenai terorisme. Definisi terorisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror. Sedangkan menurut UU, terorisme diartikan sebagai perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik atau gangguan keamanan.
Setelah mengetahui definisi terorisme, selanjutnya mengenai definisi radikalisme. Radikalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) paham atau aliran yang radikal dalam politik; (2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dengan cara kekerasan atau drastis; (3) sikap ekstrem dalam aliran politik.
Salah satu budaya lokal yang dapat menangkal terorisme dan paham radikalisme adalah musik. Mengapa musik? Karena musik merupakan bagian dari nilai-nilai seni dan kebudayaan lokal dan kearifan lokal. Kalangan anak muda sekarang sangat rentan terpapar terorisme dan paham radikalisme dikarenakan budaya budaya seperti gotong royong, kebersaaman sudah mulai pudar dikalangan nya sehingga mereka cenderung untuk hidup sendiri tanpa peduli dengan sekitarnya. Selain itu, kalangan muda juga sudah mengenail internet, yang dimana sudah banyak website website yang mudah dikunjungi, yang akhirnya mereka memasuki gerbang paham radikalisme dan terorisme.
Lewat musik mereka bisa mengungkapkan rasa cinta tanah airnya, dengan terpacu untuk membuat suatu karya sehingga mendapat tempat dilingkungannya. Selain itu adanya event-event atau konser musik membuat kalangan anak muda untuk memiliki daya rekat yang tinggi agar kehidupannya harmonis. Selanjutnya, memberikan sebuah apresiasi kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan atau event-event musik tersebut, juga bisa menyediakan pelatihan dan fasilitas bagi mereka penggiat musik agar kedepannya mereka lebih banyak untuk membuat karya, sehingga terlindungi dari terorisme dan paham radikalisme yang dapat meruntuhkan Bangsa Indonesia.