free page hit counter

Be Diamond (Part 3)

Holla, Sobat Damai. Kembali lagi berbagi cerita tentang si berlian ini. Bagaimana sih agar bisa menjadi berlian yang begitu berharga dan begitu dicintai banyak manusia?

Sebenarnya, berlian, batu bara, dan granit berasal dari bahan yang sama, yaitu atom karbon, Ya sosba Damai. Meskipun begitu, namun dengan proses pembentukan yang berbeda maka akan mengalami perubahan dan hasil yang berbeda pula. Kuncinya adalah tekanan. Ingat, sekali lagi tekanan. Semakin dalam kedalaman, semakin tinggi tekanan hingga akhirya karbon tersebut membentuk berlian.

Sama seperti halnya manusia, semakin banyak tekanan yang dimiliki baik itu dari pekerjaan, keluarga, pertemanan, bahkan kisah percintaan sekalipun akan mampu mengubah kita menjadi sosok yang lebih baik lagi selama kita mampu mengahadapinya dengan baik. Pribadi yang tercipta tentunya lebih kuat, lebih keras, dan lebih berharga layaknya sebuah berlian. Jika seseorang tidak mendapatkan tekaan yang cukup, maka ia hanya akan menjadi sebuah batu bara: mudah terbakar, murah, dan kotor. So, Sobat Damai semua pasti ingin ‘kan menjadi berlian dan tentunya melalui proses panjang layaknya yang terjadi pada berlian. Kita bisa mengambil segala pelajaran dari tekanan dan kekacauan yang terjadi pada hidup kita dan menggunakannya untuk MOVE ON ke tingkat yang lebih tinggi lagi

Pernahkah anda berpikir mengapa tekanan bisa mempengaruhi tingkat kualitas seseorang? Apakah ada pola-pola tertentu yang dapat menjawabnya? Mengapa orang-orang yang seringkali mengalami permasalahan dapat memiliki pemikiran yang labih baik ketimbang kita yang hanya tertawa-tawa saja setiap harinya tetapi tak mampu berpikir lebih baik  dari seorang anak kecil yang masih memegang gagang lolipop? Mari kita renungkan sejenak dan kita bedah apa yang membuat hal ini terjadi pada kita.

Sebuah konsep yang menekankan adanya sebuah hubungan dekat antara situasi dengan struktur-struktur dan tatanan yang mulanya paradoks pada satu sisi, dengan pemborosan pada sisi lain. Konsep yang mana memperkenalkan pada sebuah perubahan radikal, dimana ketidak teraturan justru menjadi sebuah awal keteraturan. (Zu)

 

(Berlanjut…)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *