free page hit counter

Keberadaan Pasar Terapung memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat Banjar yang senang berdagang. Budaya ini lahir dari komunitas antara kelompok yang mendiami lokasi yang menjadi asal mula kota kerajaan Banjar. 

Menurut penuturan Syarif yang merupakan salah satu keturunan Khatib Dayan–ulama Kerajaan Banjar berdasarkan dari catatan sejarah yang dimiliki keluarganya dan dikutip dari http://uniknyakalimantan. blogspot.com (2015), Pasar Terapung sebenarnya sudah ada sebelum berdirinya Kerajaan Banjar. menurut Syarif, kawasan Pasar Terapung merupakan bagian dari pelabuhan sungai yang bernama Bandarmasih. Pelabuhan yang meliputi aliran Sungai Barito, dari hulu Sungai Kuin hingga Muara Sungai Kelayan, Banjarmasin Selatan.

Ketika itu, pengelolaan pelabuhan sungai ini diserahkan ke Patih Masih dan Patih Kuin. Dua ‘penguasa’ bersaudara yang dipercaya masyarakat Kuin merupakan keturunan dari hasil perkawinan (asimilisasi) antara suku Melayu yang berdiam di pesisir (tepi sungai) dan suku Dayak terutama dari sub etnis Ngaju. Kemudian mereka menggunakan Pasar Terapung untuk mengembangkan roda perekonomian sebelum Kerajaan Islam Banjar berdiri. Hal tersebut diperkuat oleh penuturan orang tua dan catatan sejarah yang ada, Pasar Terapung memang merupakan pasar yang tumbuh secara alami. Sebab, posisinya yang berada di pertemuan beberapa anak sungai menjadikan pasar ini menjadi tempat perdagangan, ujar Syarif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *