ADAT BADAMAI DALAM KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BANJAR

Kearifan lokal adalah kebiasaan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat tertentu yang dapat berupa tingkah laku, kebiasaan, pikiran, kerajinan, dan lain sebagainya. Salah satu adat yang dimiliki oleh masyarakat suku Banjar, Kalimantan Selatan adalah Adat Badamai. Adat Badamai merupakan salah satu bentuk dalam mennyelesaikan sengketa yang lazim dilakukan masyarakat banjar. Kegiatan ini bermakna sebagai hasil proses perembukan secara bersama – sama  atau musyawarah dalam suatu pembahasan bersama dengan maksud mencapai suatu keputusan sebagai penyelesaian dari suatu masalah,

Adat Badamai ini dilakukan guna menghindarkan perseteruan yang berkelanjutan yang akan mengganggu tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.Hasil keputusan yang diambil berdasarkan keputusan musyawah yang telah dilakukan.  Oleh karena itu, adat badamai menjadi upaya alternatif dalam mencari jalan keluar guna memecahkan persoalan yang terjadi dalam masyarakat.

Adat Badamai memiliki peran yang sangat besar dalam menciptakan keamanan, ketertiban, dan perdamaian dalam masyarakat khususnya suku Banjar. Adat Badamai ini juga memiliki beberapa istilah sebutan yaitu; Babaikan, baparbaik, atau mamalut, baakuran, dan penyelesaian dengan cara suluh. Adat Badamai memiliki nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan bermanfaat bagi masyarakat.

Manfaat kearifan local Adat Badamai ini adalah sebagai pengendali sosial dalam masyarakat yang digunakan masyarakat sebagai penyelesaian masalah atau sengketa. Karena, seperti yang kita ketahui bahwa dalam hidup bermasyarakat sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan orang lain, berarti tidak lepas dari perselisihan atau persengketaan yang jika tidak diselesaikan akan berkepanjangan dan merusak tatanan social dalam masyarakat.  Dengan adanya Adat Badamai permasalahan dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Kearifan local ini juga memiliki manfaat sebagai mempererat hubungan dalam masyarakat. (RA/IAN)