free page hit counter

Wartawan itu siapa?

Oleh: Siti Raudah

Kemajuan era digital yang ditandai dengan mudahnya pertukaran informasi melalui media online membuat setiap orang bisa menyampaikan informasi. Media penyebaran informasi tersebut bisa melalui website, aplikasi berita, bahkan yang paling mudah bisa melalui akun media sosial pribadi. Lantas jika semua orang bisa menyampaikan informasi, apakah kita semua adalah wartawan?

 

Sebelum membahas lebih lanjut tentu penting untuk diketahui mengenai siapa sih wartawan itu?

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wartawan memiliki arti ialah orang yang bekerja sebagai pencari dan penyusun berita untuk kemudian dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Secara singkat wartawan bisa dikatakan sebagai juru warta.

 

Jika kita lihat dari arti di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa wartawan adalah orang yang bekerja mencari berita dibawah naungan sebuah instansi atau perusahaan yang tentu untuk bisa berdiri harus memiliki izin dan legalitas yang jelas. Dalam penulisan atau penyusun berita wartawan juga memiliki kode etik atau biasa disebut sebagai kode etik jurnalistik yang harus mereka patuhi.

 

Berbeda dengan informasi  yang disebarkan oleh individu secara umum di media sosialnya, atau biasa disebut dengan istilah Original Poster (OP) yang merupakan orang atau tangan pertama dari sebuah postingan, sederhananya ia berada langsung di lokasi dan menyebarkan informasi tersebut. Namun sekalipun orang tersebut mengetahui informasi terebut secara akurat, tetap saja tingkat kepercayaan yang diberikan pembaca informasi tersebut tentu berbeda dengan informasi yang disebarkan oleh wartawan sebuah media.

 

Kenapa bisa demikian?

 

Adanya legalitas dan kode etik adalah alasannya. Dengan adanya dua hal tersebut menjadikan informasi atau berita yang diangkat oleh wartawan bisa dipertanggungjawabkan sehingga tingkat kepercayaan dari masyarakat  pun menjadi berbeda.

 

Sangat jauh berbeda dengan informasi yang disebarkan atau diteruskan oleh akun-akun individu atau bahkan me-repost informasi dari berbagai sumber secara random, individu yang menyebarkan informasi tersebut tentu tidak bisa disebut sebagai wartawan, sama halnya dengan OP di atas.

 

Jadi dapat kita simpulkan bahwa wartawan dan orang yang menyebarkan  informasi di media sosial pribadinya itu berbeda. Meski begitu sah-sah saja bagi siapa pun untuk menyebarkan informasi selama itu merupakan kebenaran. Namun tentu lebih baik jika informasi yang kita dapat berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

 

Editor: DEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *