UDIN
Udin, seorang siswa kelas 5 di Madrasah Ibtidaiyah, dikenal sebagai anak yang aktif dan selalu bersemangat. Setiap waktu istirahat dan pulang sekolah, ia selalu meluangkan waktu di lapangan untuk bermain futsal bersama teman-temannya. Kecintaannya pada futsal sudah tidak diragukan lagi. Ia bukan hanya cepat, tetapi juga memiliki teknik yang luar biasa dalam mengontrol bola.
Pak Jainuddin selaku guru PJOK membuat sebuah turnamen futsal perwakilan antar kelas. Turnamen futsal antar perwakilan kelas 4, 5, dan 6 ini bertujuan untuk mencari bakat pemain futsal yang kelak akan mewakili madrasah ketika ada kejuaraaan antar sekolah. Turnamen akan segera dimulai, turnamen ini merupakan ajang paling bergengsi di sekolah, di mana setiap orang perwakilan kelas berjuang untuk menjadi yang terbaik. Udin, yang dipercaya menjadi kapten tim untuk kelas 5, merasa campur aduk antara antusias dan gugup. Ini adalah momen baginya untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di depan teman-teman, guru, dan seluruh siswa.
Pertandingan pertama mempertemukan kelas 5 dengan kelas 4. Sejak awal, tim kelas 5 tampil mendominasi. Udin, dengan kepiawaiannya, berhasil mencetak dua gol cepat. Setiap kali bola berada di kakinya, ia dengan mudah melewati lawan-lawannya, membuat penonton terkesima. Pertandingan berakhir dengan kemenangan telak 4-0 untuk kelas 5, dan Udin menjadi bintang dengan dua gol dan satu assist.
Di pertandingan berikutnya tim kelas 5 harus menghadapi tantangan yang lebih berat: tim kelas 6. Tim kelas 6 terkenal kuat dan memiliki beberapa pemain yang sudah berpengalaman dalam berbagai turnamen. Pertandiangan berlangsung dengan sengit, dan kelas 6 berhasil unggul lebih dulu dengan skor 1-0. Udin dan timnya berusaha keras, namun pertahanan kelas 6 sangat sulit ditembus. Peluit panjang dari Pak Jainuddin tanda berakhir babak pertama telah berbunyi.
Memasuki babak kedua, dengan waktu yang semakin menipis, Udin tidak menyerah. Ia mengatur rekan-rekannya untuk bermain lebih agresif. Saat bola ada di kaki Ical, rekannya yang bermain sebagai bek, Udin berlari cepat ke depan, mencari posisi yang tepat. Ical melihat Udin dan memberikan umpan panjang. Udin, dengan satu sentuhan lembut, berhasil mengontrol bola dan langsung melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Bola meluncur deras, melewati kiper kelas 6 yang tak sempat bereaksi. Skor menjadi 1-1!
Semangat tim kelas 5 semakin membara. Pertandingan semakin memanas, dan kedua tim saling serang. Di detik-detik terakhir pertandingan, Udin sekali lagi mendapat peluang. Kali ini, ia berada di sisi kiri lapangan. Dengan kecepatan dan tekniknya, ia berhasil mengecoh dua pemain lawan dan melancarkan tembakan keras ke sudut atas gawang. Gol! Kelas 5 unggul 2-1.
Saat peluit panjang berbunyi, seluruh tim kelas 5 bersorak kegirangan. Mereka berhasil mengalahkan tim kelas 6 dan berhak menjadi perwakilan madrasah. Udin disebut-sebut sebagai pemain terbaik. Gol-golnya tidak hanya menyelamatkan timnya, tetapi juga menunjukkan betapa hebatnya dia dalam futsal.
(DIL/RON)