Salah Sambung Gapapa, Asal Jangan Salah Gaul!
OPINI – Bisa dibilang masyarakat Banjar itu kaya sekali akan peribahasa yang terkadang suka “menampar” kita terutama anak muda zaman sekarang. Orang tua anak yang asli suku Banjar biasanya percaya sekali dengan “pepadah urang bahari” atau petuah orang dahulu tentang kebiasaan dan adat istiadat yang terus dijaga sampai sekarang.
Salah satu peribahasa yang menarik untuk dibahas adalah “Tabuati jukung miris”.
Sebelum menelaah lebih jauh tentang peribahasa ini, izinkan saya untuk memberikan penjelasan tentang arti kata per katanya.
Terjemahan Indonesia “tabuati” adalah masuk/naik/menumpang. Arti kata “jukung” adalah perahu kecil yang biasanya tanpa mesin, hanya dikendalikan oleh tenaga manusia menggunakan dayung. Sedangkan arti kata “miris” adalah bocor atau berlubang.
Kalo diartikan secara harfiah, peribahasa ini berarti “menaiki perahu kecil yang bocor”.
Namun jika menilik makna yang lebih dalam lagi, makna peribahasa ini berarti “terikuti orang atau perkumpulan yang salah”. Dalam Bahasa sekarang sering disebut “salah gaul”.
Dizaman sekarang kita bisa memliki teman dari Sabang sampai Merauke tanpa terhalang jarak. Hal ini karena adanya internet yang memudahkan kita untuk saling kenal dengan orang-orang yang jaraknya jauh dari tempat kita.
Apalagi zaman media sosial sekarang sudah banyak terbentuk komunitas-komunitas online dimana semua orang di seluruh dunia bisa bergabung di sana.
Kita sebagai anak muda harus selektif memilih komunitas yang harus diikuti/dimasuki. Untuk itu kita harus membentengi diri dari serangan kejahatan media sosial yang bisa membuat kita masuk ke dalam komunitas negative bahkan kriminal.
Jangan sampai tabuati jukung miris dan menjerumuskan kita ke dalam masalah.
Masuki komunitas yang bisa membuat kita jadi lebih produktif dan kalo bisa menghasilkan karya yang bermanfaat buat orang banyak. Dengan begitu kita akan jadi semakin termotivasi untuk semakin berbagi manfaat positif ke orang banyak.
Ikuti orang-orang yang memberikan manfaat positif ke komunitasnya. Sehingga kita pun juga ikutan termotivasi untuk ikut menebar manfaat positif ke orang lain. Ga akan rugi kita kalo berbagi kebaikan kepada orang lain, pasti akan dibalas dengan kebaikan yang lebih banyak daripada yang kita berikan.
Ga perlu dipercaya, langsung coba aja biar tau ya! (Kel3/Nov)