“RANTAU”
Haloo, ini aku Raini anak perempuan yang selama ini tak pernah hidup jauh dari orang tua, tapi semenjak aku kuliah semuanya berubah semua aku lakuin sendiri dari yang awalnya apa apa selalu tanya mama sekarang harus dilakuin tanpa tanya siapa-siapa.
Awal ngekost takut banget gapunya siapa-siapa, ternyata emang bener gapunya siapa-siapa wkwk.
Ketemu dengan orang-orang yang berbeda prepesi dengan kita kadang lelah apalagi jikalau hanya kita sendiri yang harus mengerti orang orang tersebut, sedangkan mereka tak pernah sedikitpun mau mendengarkan persepsi berbeda dari kita. Hufft kadang menguras banyak energi ketika bertemu orang-orang seperti itu.
Mungkin selama ini aku menanggapinya dengan canda gurau tapi mereka tak pernah tau yang sebenarnya aku rasain, tapi kalo ga gini aku gapunya siapa-siapa. Pikirku ketika awal menjadi anak rantau wkwk. Tapi semakin kesini aku tidak pernah takut untuk kehilangan siapapun orang orang yang mungkin tidak bisa menghargai aku.
Prinsip ku sekarang siapapun yang datang dan pergi dalam hidupku sekarang tidak pernah ku pikir terlalu dalam lagi ( ucap Raini dalam hati seraya mentap langit-langit kamarnya).
Lamunannya disadarkan dengan ketukan pintu kamar yang sangat gaduh ( tok, tok, tok,) berkali kali ketukan kencang itu di dengarnya membuatnya beranjak dari ranjang dan membuka pintu kamarnya tersebut, “kreek” ( Suara pintu kamar kosnya ) “eh Trianti ada apa hee” (ucap Raini sembari mngusap usap rambutnya).
“Ehhh ini Raini aku mau pinjem charger hp dong punya ku ketinggalan di kost temen tadi pas kerja kelompok”…
“Oalahhh, bentar ya” (ucap raini seraya mengambil chargernya dinatas meja belajarnya)…
“Nihh…tri ” (ucap Raini)
” Makasi rainii love” (ucap Trianti seraya lari ke kamarnya yang berjarak tak jauh dari kamar Raini…)
Raini pun kembali merebahkan tubuhnya di kasur kecilnya dan kembali mengingat awal mula dia menjadi anak rantau. (DSA/IAN)