Puasa sia-sia kok bisa?
Puasa adalah bagian dari perintah Allah SWT di bulan ramadhan, namun seberapa banyak diantara kita yang mempadatkan waktunya saat berpuasa untuk beribadah kepada Allah. Kebanyakan kita hanya penuh dengan kelalaian di pulan puasa yang kita dapat tidak lebih dari lapar dan haus saja. Kenapa bisa begitu bisa karna lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur disiang hari dengan alasan begadang dimalam hari, alasan begadangnya pun bukan karna ibadah tapi karena hal-hal yang sifatnya nya dunia dengan berpindah menonton film yang satu ke film selanjutnya. Bagaimana bisa ramadhan tidak membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Puasa adalah amal yang sangat besar pahalanya, Menurut Al-Qurtubi, setiap amal ibadah sudah ditentukan besar pahala yang diperoleh, dari mulai dilipatkan 10 kali, 700 kali, dan sampai yang Allah kehendaki. Lain halnya dengan puasa, pahalanya tidak memiliki ketentuan khusus, hanya Allah yang tahu.
Perlu kita ingat kembali berpuasa bukan hanya menahan lapar dan haus, bukan sekedar kerongkongan yang tidak dilewati makanan dan minuman seharian, tapi mencakup lebih luas menahan mulut untuk tidak berkata kasar dan sia-sia, menahannya untuk tidak menghibah sesama pada saat berpuasa, mengontrol syahwat selama berpuasa, menjaga batasan interaksi dengan lawan jenis agar seperlunya saja agar puasanya ga cum adapat lapar dan haus aja.
Di bulan ramadhan kita dilarang makan dan minum pada saat berpuasa yang dimana makna minum adalah suatu yang halal hukumnya, apalagi dengan perbuatan yang jelas dilarang bahkan haram adalah hukum awalnya. Kesempatan bertemu dengan ramadhan tidak dimiliki oleh semua orang sehingga sangat disayangkan jika kita hanya mendapatkan kesia-siaan, lelahnya saja, atau menjalani ramadhan dengan biasa saja. Sehingga penting bagi kita untuk punya target/goals serta planning dalam menjalani ramadhan agar kita bisa maksimal dalam beramal dan mendapatkan hikmah dari ramadhan itu sendiri. (NH/IAN)