Pola Penyebaran Radikalisme Yang Sering Terjadi Pada Aspek Keagamaan
Pola penyebaran radikalisme atas nama agama dapat dilakukan melalui berbagai cara yang salah satunya adalah melalui melalui lembaga pendidikan. Penyebaran ideologi radikal melalui jalur pendidikan biasanya menggunakan “jalur pengkaderan” melalui mahasiswa senior atau ustaz-ustaz yang memiliki pemikiran radikal sehingga para siswa dan mahasiswa dapat mengikuti jejak pemikirannya yang radikal. Penyemaian radikalisme ditengarai menyusup pada dunia pendidikan, lebih- lebih gagalnya pendidikan dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi yang berdampak munculnya semangat radikal. Pendidikan dan lembaga pendidikan di satu sisi bisa berpotensi menjadi penyebab lahirnya bibit-bibit radikalisme, tetapi di sisi lain bisa menjadi penawar dan penangkal.
Beberapa riset menunjukkan sinyalemen adanya keterlibatan lembaga pendidikan Islam dalam memproduksi fundamentalisme dan radikalime di kalangan siswa-siswanya. Bahwa ada korelasi antara tingkat pendidikan dengan militansi. Targetnya bahkan menguasai organisasi-organisasi siswa intra sekolah (OSIS), paling tidak bagian rohani Islam (rohis) atau Kelompok Studi Islam (KSI). Hal yang mesti diwaspadai adalah ketika ada penyebar ideologi radikal yang kemudian memanfaatkan simbol, sentimen, dan baju Islam untuk melakukan cuci otak (brainwash) pada mereka yang masih pemula belajar agama untuk tujuan yang justru merusak agama dan menimbulkan konflik. (IND/IAN)