Peringatan Hari Anak Nasional sinergi dalam mencegah anak dari paham radikalisme
Selamat Hari Anak Nasional!
Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya. Anak sebagai generasi penerus bangsa tentunya memiliki peran besar terhadap perubahan bangsa Indonesia nantinya. Setiap anak memiliki potensi dirinya masing – masing yang karakteristik setiap individunya. Usia anak merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter. Hal ini dikarenakan karakter anak sebagai fondasi kehidupan yang akan dijalankan di masa depan.
Tantangan pada era globalisasi saat ini adalah dimana perkembangan semakin pesat. Terdapat dampak yang mengintai pada anak terkait gempuran paham – paham yang berkembang di masyarakat. Tentunya hal ini menjadi perhatian yang cukup besar dan memerlukan adanya sikap yang harus dilakukan. Seorang anak harus di didik dengan baik dimulai dari keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat yang mendukung. Jangan sampai seorang anak terpapar dengan paham radikalisme.
Radikalisme sendiri adalah sebuah pandangan atau paham berupa gerakan untuk menolak secara menyeluruh terhadap tatanan atau tata tertib social yang ada. Orang yang memiliki paham ini akan melakukan sebuah tindak perubahan atau perombakan secara besar-besaran melalui jalan kekerasan.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, beberapa karakteristik radikalisme yaitu:
- Intoleran
Sikap seseorang yang tidak mempunyai tenggang rasa terhadap perbedaan. Orang ini akan bersikap dengan menganggap kelompok lain sebagai lawan dan musuh atau bukan bagian kelompok mereka.
- Eksklusif
Seseorang yang memiliki pemahaman dan sikap yang tertutup dalam berbagai aspek kehidupan. Sifat ini memunculkan seseorang merasa paling benar.
- Fanatik
Seseorang yang berlebihan terhadap keyakinan sehingga mengakibatkan sikap mudah tersinggung dan marah terhadap orang lain.
- Revolusioner
Seseorang yang memiliki sikap menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dengan cara kekerasan atau drastis
Upaya yang dapat dilakukan agar mencegah anak dari paham radikalisme dapat dilakukan dengan cara menanamkan sikap cinta tanah air sejak dini dan memberikan ajaran nilai – nilai sesuai dengan Pancasila. Seorang anak dididik dengan memberikan pemahaman yang baik dan patuh terhadap aturan yang berlaku. Selain itu, seorang anak juga dikenalkan dengan berbagai keragaman yang ada di Indonesia agar dapat menghargai dan menghormati setiap perbedaan.(RA/IAN)