Perdamaian Diciptakan dari Sekolah
usaha kita untuk menjauhkan konflik dari kekerasan sangat penting, agar konflik tidak mengarah kepada hal yang destruktif. Pendidikan adalah pencegah konflik dan kekerasan yang terbaik. Dikatakan demikian karena hanya pendidikan yang secara komprehensif memungkinkan perubahan sikap ke arah yang lebih positif, tidak terkecuali sikap merespons konflik dan kekerasan.4 Peran pendidikan dalam mewujudkan perdamaian sangat penting. Pendidikan merupakan aset berharga bagi pengembangan sumber daya manusia, agar terwujud civil society yang kuat. Dengan peran Pendidikan yang maksimal, akan terwujud masyarakat dengan kesadaran kritis.
Namun, peran pendidikan perdamaian ini seperti tidak pernah terjadi, padahal lembaga pendidikan juga mempunyai fungsi sosial seperti, membantu memecahkan masalahmasalah sosial, dan mentransmisikan kebudayaan, membentuk manusia dengan jiwa sosial, sebagai alat transformasi kebudayaan.6 Sudah benar bahwa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijadikan satu, dengan dijadikan satu lembaga diharapkan mampu berintegrasi dan bisa mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan memaksimalkan fungsi ini, secara tidak langsung lembaga pendidikan sudah berperan aktif dalam usaha perdamaian, atau kita bisa menyebutnya sebagai konsep pendidikan perdamaian, yang salah satu langkah adalah memaksimalkan peran lembaga Pendidikan.
Peran pendidikan dalam penanganan konflik dan usaha perdamaian memang belum terlihat. Hal ini juga dilihat dari bagaimana penanganan konflik seringkali ketika konflik sudah pada level nyata dan hanya bersifat reaktif dengan menerjunkan petugas keamanan. Meski konflik sering terjadi, model penanganan di Indonesia selama ini tampaknya tidak menunjukkan kecenderungan ke arah yang lebih baik. Upaya-upaya penanggulangan konflik dirasa tidak memadai dan seakan tidak pernah belajar dari pengalaman sebelumnya. Solusi atas konflik, cenderung hanya bersifat jangka pendek, dengan menerjunkan aparat keamanan, menangkap provokator maupun pelaku utama di wilayah konflik. Upaya penciptaan dan pemeliharaan kerukunan selama ini juga lebih menekankan pada pendekatan struktural formal daripada pendekatan kultural. (ILA/IAN)