Pemuda Sebagai Agen Perdamaian
Kondisi perdamaian di dunia saat ini sedang terancam termasuk di Indonesia. Isu-isu intoleransi di berbagai bidang kehidupan menjadi tantangan tersendiri dalam proses penegakan perdamaian. Beberapa kasus intoleran muncul karena adanya pertentangan dengan membawa isu SARA sehingga menimbulkan konflik. Ada beberapa faktor yang memicu kemunculan rasa intoleran tersebut. Kesalahan dalam memahami keanekaragaman bisa berbahaya bagi keutuhan bangsa, khususnya pada generasi muda. Agama sering kali menjadi isu yang sangat sensitif di kehidupan masyarakat yang majemuk. Ketidakmampuan mengelola keragaman agama mendorong gejolak yang menyebabkan timbulnya konflik antar umat beragama.
Ada banyak faktor yang memicu kemunculan rasa intoleran dalam lingkungan masyarakat khususnya generasi muda. Kesalahan dalam memahami bisa berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia, karena peran generasi muda yang baik sangat dibutuhkan untuk kemajuan bangsa. Generasi muda adalah mereka yang dipandang memiliki peran penting sebagai penyongsong kehidupan di masa depan, tanpa terkecuali dalam hal menciptakan perdamaian di dunia. Pemuda memiliki intelektualitas, semangat juang yang tinggi, ide-ide kreatif serta inovatif, yang jika dikembangkan akan berdampak besar pada perkembangan suatu bangsa. Pemuda yang mempunyai gagasan baru tersebut dijadikan sumber kekuatan sebagai sebagai peluang untuk dapat berpartisipasi dalam upaya perdamaian dunia.
Dalam segala upaya pendidikan perdamaian yang dilakukan, tidak jarang Peacegen menjumpai sebuah hambatan. Hambatan- hambatan tersebut berasal dari dalam dan luar. Hambatan dari dalam contohnya seperti konflik yang sering terjadi antar devisi, perbedaan pendapat, nilai yang dipegang masing-masing orang berbeda, vinance, dan acara yang bentrok. Sedangkan hambatan dari luar contohnya adalah salah pemahaman antar peserta, penolakan terhadap nilai yang tidak mereka benarkan, ada perasaan ingin lebih dominan, dan sebagainya. Segala tantangan tersebut bisa diatasi dengan baik, karena setiap AoP (Agent of Peace) dan pemateri selalu melakukan negosiasi dengan yang lainnya sehingga hambatan tersebut bisa diatasi dengan baik. (IND /IAN)