Pangeran Antasari, Sosok Pahlawan Rakyat Banjar
Pangeran Antasari adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Ia dikenal sebagai pemimpin perlawanan terhadap kolonial Belanda pada abad ke-19. Beliau lahir pada tahun 1797 di Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan. Ia berasal dari keluarga kerajaan di Kesultanan Banjar.
Pangeran Antasari terkenal karena memimpin perlawanan terhadap kebijakan kolonial Belanda yang menindas dan merugikan rakyat Banjar. Pada masa itu, Belanda memberlakukan sistem monopoli dan eksploitasi sumber daya alam, yang merugikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Puncak perlawanan Pangeran Antasari terjadi selama Perang Banjar antara tahun 1859 dan 1863. Pada periode ini, Pangeran Antasari bersama pasukannya berjuang dengan gigih melawan pasukan kolonial Belanda di wilayah Banjar.
Pertempuran di Danau Martapura pada tanggal 20 Mei 1862 merupakan salah satu pertempuran besar dalam Perang Banjar. Meskipun perjuangannya sengit, Pangeran Antasari akhirnya tertangkap dan diasingkan oleh Belanda. Salah satu kejadian terkenal dalam sejarah Pangeran Antasari adalah pengorbanannya dalam pertempuran. Untuk memotivasi pasukannya dan menunjukkan keseriusannya dalam perjuangan, ia dikatakan memotong pergelangan tangannya sendiri dan melemparkannya ke medan perang.
Pangeran Antasari diasingkan ke Pulau Java setelah ditangkap pada tahun 1862. Ia menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan, dan meninggal di Surabaya pada tanggal 11 Maret 1862. Pangeran Antasari diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia. Ia diberikan penghargaan Bintang Mahaputera Kelas III oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1961 atas jasanya dalam perjuangan melawan penjajah.
Pangeran Antasari dianggap sebagai pahlawan rakyat Banjar yang gigih melawan penjajahan Belanda demi kebebasan dan kesejahteraan rakyatnya. Pengorbanannya dan semangat juangnya membuatnya menjadi tokoh yang dihormati dalam sejarah Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya.(RA/IAN)