Nasionalisme Digital: Peran Teknologi dalam Menguatkan Jati Diri Bangsa
Nasionalisme merupakan sebuah sikap yang harus dikembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di era digital saat ini. Seperti yang kita ketahui saat ini seberapa besar teknologi informasi dan komunikasi dalam memainkan peran penting dalam hal memperkuat nasionalisme dan jati diri bangsa. Melalui kemajuan teknologi, masyarakat dapat memperkuat ikatan nasionalisme mereka, dengan cara mempromosikan kekayaan budaya, dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa secara digital. Misalnya dengan meningkatkan akses pendidikan dengan platform pembelajaran online, kursus daring, dan sumber daya pendidikan digital, individu di berbagai wilayah sehingga dapat memperoleh pendidikan berkualitas yang sebelumnya sulit diakses. Ini membantu memperkuat pengetahuan dan keterampilan, sehingga meningkatkan jati diri dan potensi bangsa. Namun, perlu diingat bahwa nasionalisme digital juga dapat memiliki sisi negatif, seperti penyebaran informasi yang salah atau intoleransi terhadap budaya dan pandangan lain. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab dalam memperkuat jati diri bangsa tanpa merugikan orang lain atau melanggar nilai-nilai universal seperti hak asasi manusia.
Selain itu pada nasionalisme digital ini, peran teknologi dalam menguatkan jati diri bangsa juga dapat melalui multikulturalisme, yang mana hal ini memiliki peran dalam mempromosikan toleransi, misalnya saja Kebebasan beragama dan pluralisme: Multikulturalisme mengakui hak setiap individu untuk menjalankan agama dan keyakinan mereka sesuai dengan kepercayaan dan nilai-nilai pribadi. Keragaman dalam media dan hiburan: Media dan hiburan yang multikultural memberikan kesempatan bagi narasi dan representasi yang lebih inklusif. Kebijakan inklusif: Dalam upaya memperkuat multikulturalisme, banyak negara mengadopsi kebijakan inklusif yang memastikan bahwa hak-hak dan kepentingan semua warga negara diakui dan dihormati.
Referensi :
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, saat acara Webinar Digital Culture Membangun Karakter Bangsa di era digital, Selasa (23/02/2021).