Metamorfosa Sebuah Hasrat
Terbentanglah hasrat yang dulu membara,
Mengukir jejak pada kanvas asa,
Namun kini, ia menjadi beban nan berat,
Menjelma tuntutan tanpa jeda, membakar jiwa.
Di lorong-lorong hampa, kulihat sosok angkuh,
Yang melenggang ringan, lepas dari ikatan amanah,
Menelantarkan tanggung jawab dalam kesombongan,
Tanpa rasa malu, menebar tawa di balik dusta.
Dan mereka, pengutuk dalam senyap,
Mencerca dengan lidah yang tak bertulang,
Menjelekkan sesama seolah tiada cela,
Tak sadar, bayang kelam terpantul dari cermin diri.
Kini, tibalah waktu untuk undur diri,
Menanggalkan beban yang mengimpit nurani,
Melepaskan ikatan dari hasrat yang mencekik,
Agar jiwa tak terus terkikis dalam sunyi.
(Dil/Ron)