free page hit counter

Mengikuti Standar Kecantikan & Ketampanan atau Terus Mengembang Keterampilan? Mana yang Lebih Penting

Ketika kita diberikan 2 pilihan Mengikuti Standar Kecantikan atau terus Mengembang Keterampilan? Mana yang lebih penting.

 

Pertama kita akan bahas mengenai standar kecantikan perempuan dan ketampanan pria, siapa yang membuat pola standar tersebut.  Yap Jawabannya manusia itu sendiri.  Bagaimana bisa standar itu diakui oleh banyak orang.

Karena manusia memiliki standar dari pola kebiasaan yang dilihat.

Pola kebiasaan tersebut kita sering dapati pada penayangan iklan Televisi, Spanduk,  dan sesuatu yang tak pernah luput dari genggaman generasi millenial yakni iklan di berbagai platform Sosial Media.

 

Industri iklan menampilkan seseorang yang elok rupa dengan standar yang mereka buat, untuk kesuksesan penjualan, hingga tanpa sadar standar itu menjadi terpatri & di ikuti oleh masyarakat luas yang mempercayainya.

 

 

 

Seperti berat badan yang ideal, tinggi badan mulai dari 165 Cm dianggap menawan, warna kulit putih dianggap berkelas dan hitam dianggap kotor. Kalau iklan kecantikan dahulu masih menjunjung tinggi warna kuning langsat khas Indonesia, sekarang standar berkiblat pada iklan korea, yang mana warna kulit wajah glowing putih mengkilat, bagai putihnya warna keramik yang memantulkan cahaya kilat menjadi fokus utama kaum hawa.

 

Pergeseran Standar Cantik, yang tinggi, membuat kaum hawa mengupayakan segala cara. Begitu pula iklan membuat standar ketampanan Laki-laki yang berotot, berat badan ideal dan tumbuh tinggi, didefinisikan sebagai pria sempurna sebagai representasi kekuatan laki-laki untuk menjaga kekasihnya. Begitu murajabnya iklan membius kita, sehingga tak jarang kita menceritakan kekurangan fisik orang lain, hanya karena dirinya tak mengikuti standar pada iklan.

 

Doktrin-doktrin tersebut membuat mata kita mengiyakan, karena hampir setiap hari kita melihat iklan, namun beruntunglah bagi mereka yang sadar tak perlu mengikuti hingga mengejar standar setinggi itu, karena kita tahu tren kecantikan selalu berubah setiap waktu.

 

Pernahkah mendengar memiliki gigi rata merupakan idaman semua orang, dapat membuat percaya diri dan mempercantik. ya iklan tersebut membuat, agar pemasangan behel meningkat.

Disisi lain apakah kalian juga pernah mendengar?

Gigi Gingsul, gigi ini tidak sempurna  kurang rata dibagian depan, di Jepang para kaum hawa berlomba merubah giginya agar gingsul, gigi ini disebut  Yaeba pemasangan gigi ini membutuhkan biaya sekitar $ 390 atau 3,5 juta rupiah.  Gigi gingsul atau yaeba ini dipercaya membuat tampilan mereka tampak lebih muda, imut dan menggemaskan. Karena mereka percaya memiliki gigi gingsul menyempurnakan kecantikan mereka.

 

Pernah juga terjadi perdebatan standar cantik memiliki pipi tirus atau pipi sedikit gendut (tembem).

Ini hanya pada bagian wajah saja, belum fisik seutuhnya.

 

Cwok pasti ketawa karena baru ngeh, sesengit itukah persaingan standar cantik wanita.

 

Alangkah baiknya kita mensyukuri indahnya pemberian Tuhan, dengan memahami secara luas arti kecantikan dan ketampanan, membuat  standar dengan versi diri sendirii, mimilih perawatan yang sehat, bukan yang sekedar memikat & mencekik diri, mengurangi rasa insecure & terus panjatkan syukur, menghindari teman yang toxic yang merendahkan, menghina kekurangan fisik, penampilan & warna kulit kita, kita akan mampu membuat standar yang mana kecantikan & ketampanan itu  memacar.

 

Untuk kita semua yang memiliki standar sendiri.

 

ada hal yang lebih penting untuk kita diskusikan yakni melanjutkan visi misi hidup di dunia ini, mengembangkan & mengasah bakat kita.

Kecantikan dan ketampanan tidak akan terpancar, jika sekedar memikirkan diri sendiri dengan mengikuti standar, jangan lupa juga untuk memikirkan serta membantu orang lain & mempertajam keterampilan, disaat itulah kecantikan itu akan terus memancarkan sinar.

 

 

Merawat diri, berpenampilan bersih dan rapi, menjadi pribadi yang sopan & ramah.

Jika dilingkungam tersebut kamu kurang diterima, kamu tidak salah, carilah lingkungan yang kondusif kurangi pergaulan & perkumpulan sosial yang toxic. Sekarang justru ketidaksempurnaan membuat manusia menjadi lebih sempurna.

 

Bagaimana kamu sudah ditahap mana mengikuti standar kecantikan & ketampanan, / kamu memiliki standar sendiri untuk meningkatkan kepercayaan diri.

 

 

 

 

 

 

Penulis.   : WCN/IAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *