free page hit counter

Mengenal Budaya Manginang dari Kalimantan Selatan

Manginang merupakan aktivitas yang sudah tidak asing lagi di benak masyarakat Kalimantan Selatan. Dalam Bahasa Banjar, asal kata manginang ialah “kinang” yang artinya makan sirih. Meskipun secara bahasa kinang berarti makan sirih, tetapi manginang tidaklah sebatas hanya memakan sirih, melainkan terdapat pula bahan kinangan lainnya. Nah, bahan manginang atau kita sebut sebagai kinangan, lazimnya berupa daun sirih, kapur, gambir dan  buah pinang. Adapun wadah untuk meletakkan bahan-bahan tersebut dinamakan panginangan.

Di Kalimantan Selatan, istilah panginangan memiliki beragam penyebutan. Lahup merupakan sebutan panginangan pada Suku Bukit di Desa Paramasan, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru. Suku Bukit lainnya di Kecamatan Hampang, Kabupaten Kotabaru dan Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin menyebutnya sebagai Tipa atau Panimpaan. Adapun Suku Mandar sebagai salah satu suku pendatang yang terdapat di Kabupaten Kotabaru menyebutnya sebagai Pattaruang. Masih satu rumpun dengan Suku Mandar yakni Suku Bugis di Pagatan, Kabupaten Kotabaru, menyebutnya sebagai Atotang. Berbagai ragam istilah ini dipengaruhi oleh bentuk benda yang khas dari berbagai suku tersebut.

Kinangan sebagai bahan yang digunakan untuk manginang pada orang dewasa memiliki perbedaan dengan kinangan untuk remaja. Bahan kinangan untuk remaja, terdiri dari daun sirih (peper betle), kapur (calcium exyde), buah pinang (areca catechu) dan gambir (uncaria gambir). Adapun kinangan untuk orang tua biasanya ditambahkan dengan tembakau (nicotiana tabacum). Jenis Tembakau Tisik merupakan tembakau yang khusus digunakan untuk keperluan menginang. Tembakau ini digunakan untuk bahan menyusur (bahasa Banjar : manyusur) atau membersihkan limbah kinang yang masih melekat di dalam mulut terutama di gigi penginang. Gumpalan tembakau yang digunakan sewaktu menyusur tersebut dalam bahasa Banjar dinamakan “kuluman”. [RON/AJP]

 

Sumber:

Triatno, A., D. P. Sulaksono & Zailani. 1994. Panginangan Koleksi Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *