Mencegah Terorisme dan Paham Radikalisme Melalui Budaya Daerah
Sebelum membahas lebih jauh mengenai terorisme dan radikalisme, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti definitif dari terorisme dan radikalisme. Kata “teroris” menurut KBBI adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan tertentu. Kata “radikal” menurut KBBI yaitu kata sifat yang artinya amat keras menuntut perubahan. Sedangkan “isme” di belakang kata terorisme dan radikalisme dalam KBBI berarti sebuah paham atau sistem kepercayaan berdasar tujuan tertentu. Kemudian hasil penggabungan dari kata tersebut yaitu terorisme yang berarti bahwa sebuah tindakan dengan penggunaan kekerasan sebagai bentuk untuk menimbulkan ketakutan (biasanya menggunakan teror) dalam usaha mencapai tujuan tertentu. sedangkan radikalisme yaitu suatu paham yang menginginkan perubahan dengan cara kekerasan atau drastis.
Tindakan preventif atau pencegahan pada terorisme dan radikalisme sudah banyak dilakukan. Salah satunya melalui budaya daerah. Budaya daerah yang ada di Indonesia sangatlah beragam. Cara mencegah terorisme dan radikalisme melalui budaya daerah dilakukan dengan seni dan budaya yang ada di sekitar kita. Kegiatan seni dan budaya ini dapat mengisi kekosongan identitas dan keasingan sosial yang dialami seseorang. Hal tersebut dikarenakan beberapa penyebab masuknya seseorang ke dalam lembah radikalisme dan terorisme adalah ketidakpunyaan akan identitas diri dan diasingkan dari kehidupan sosial. Keterlibatan seni dan budaya dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan penciptaan modal sosial. Modal sosial adalah rangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama pleh para anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
Keterlibatan budaya daerah yang berwujud seni dan budaya tersebut dapat menumbuhkan sense of belonging (rasa kepemilikan) baik dari individu atau kelompok serta dapat membentuk suatu identitas bagi individu atau kelompok tersebut. Jadi, dari keterlibatan budaya daerah tersebut pertahanan untuk melawan terorisme dan radikalisme menjadi lebih kuat. Selain itu, kegiatan-kegiatan budaya daerah juga dapat meningkatkan critical thinking (berpikir kritis) dan independent thinking (berpikir mandiri) seseorang. Sehingga dapat mengurangi kerentanan masyarakat terhadap hoaks atau isu-isu negatif lainnya.
– Sudarjat