free page hit counter

Melepas Sisi Hatiku

Gelap langit mulai menaungiku

Belaian angin menyentuh halus kulitku

Seakan ingin mendamaikan hatiku

Bulan sabit menyunggingkan sedikit senyumnya

Seolah ingin membuatku tersenyum bersamanya

Bintang pun merayuku dengan kedipannya

Agar aku bisa tertawa dan melupakan segalanya

Pohon-pohon ikut melambaikan tangannya

Seakan mengajakku menari bersama

Rumput menampakkan kehijauannya

Hingga aku tergoda untuk meletakkan tubuhku diatasnya

Sungguh malam yang indah

Namun ada bagian tubuhku tak merasakan keindahan itu

Mereka mampu menghiburku

Menyadarkanku bahwa aku tak sendiri

Tapi tak mampu menutupi luka di sisi hatiku

Luka  karena ketidakmampuanku

Melepas apa yang kugenggam

Andai kau tahu ………

Saat indera ini masuk ke pelangi matamu

Sisi hatiku semakin teriris

Apa kau tahu ?

Semua karena tak kutemui bayangku di sana

Harusnya aku tak pernah

Menggenggam pasir terlalu kuat

Karena tanpa kusadari

Butir demi butir terlepas dari genggaman

Kini tinggallah sebuah sesal

Semakin kumenggenggamnya, butir-butir itu semakin lepas

Ingin aku mengumpulkannya

Tapi dia telah kembali pada populasinya

Mungkin DIA tahu

Aku takkan pernah bisa membuat pasir itu

Terlihat lebih indah

Karena itu dia pelan-pelan lepas dari genggamanku

Kini aku kehilangan dirinya

Aku memang terluka

Tapi aku tetap merasa bangga

Kau tahu kenapa ?

Mekipun aku tak bisa kembali memilikinya

Setidaknya aku bisa merelakannya. (ZR/IAN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *