Melepas Sisi Hatiku
Gelap langit mulai menaungiku
Belaian angin menyentuh halus kulitku
Seakan ingin mendamaikan hatiku
Bulan sabit menyunggingkan sedikit senyumnya
Seolah ingin membuatku tersenyum bersamanya
Bintang pun merayuku dengan kedipannya
Agar aku bisa tertawa dan melupakan segalanya
Pohon-pohon ikut melambaikan tangannya
Seakan mengajakku menari bersama
Rumput menampakkan kehijauannya
Hingga aku tergoda untuk meletakkan tubuhku diatasnya
Sungguh malam yang indah
Namun ada bagian tubuhku tak merasakan keindahan itu
Mereka mampu menghiburku
Menyadarkanku bahwa aku tak sendiri
Tapi tak mampu menutupi luka di sisi hatiku
Luka karena ketidakmampuanku
Melepas apa yang kugenggam
Andai kau tahu ………
Saat indera ini masuk ke pelangi matamu
Sisi hatiku semakin teriris
Apa kau tahu ?
Semua karena tak kutemui bayangku di sana
Harusnya aku tak pernah
Menggenggam pasir terlalu kuat
Karena tanpa kusadari
Butir demi butir terlepas dari genggaman
Kini tinggallah sebuah sesal
Semakin kumenggenggamnya, butir-butir itu semakin lepas
Ingin aku mengumpulkannya
Tapi dia telah kembali pada populasinya
Mungkin DIA tahu
Aku takkan pernah bisa membuat pasir itu
Terlihat lebih indah
Karena itu dia pelan-pelan lepas dari genggamanku
Kini aku kehilangan dirinya
Aku memang terluka
Tapi aku tetap merasa bangga
Kau tahu kenapa ?
Mekipun aku tak bisa kembali memilikinya
Setidaknya aku bisa merelakannya. (ZR/IAN)