MENGENAL MAKNA LAMBANG BURUNG GARUDA PANCASILA
OPINI, Duta Damai– 1 Juni dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila. Namun bukan berarti kita tidak boleh membahas Pancasila pada hari-hari lain loh. Masih dalam rasa cinta tanah air, kali ini kita akan membahas terkait makna lambang Burung Garuda pada Pancasila.
Kita tentu mengenal Pancasila sebagai ideologi Bangsa. Kata Pancasila merupakan dua kata yang diambil dari Bahasa Sansekerta. Meliputi kata pañca berarti lima dan kata śīla berarti prinsip atau asas, gabungan artinya menjadi lima prinsip. Pancasila dilambangkan dengan Burung Garuda yang kita kenal sebagai Garuda Pancasila. Tujuan adanya lambang negara tersebut digunakan sebagai identitas suatu negara.
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Ir. Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara untuk pertama kalinya pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat Tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Bentuk Pancasila berupa burung Garuda dengan kepala menghadap ke kanan dengan posisi sayap yang membentang. Pada bagian tubuh Pancasila terdapat perisai berbentuk seperti jantung yang digantungkan di leher burung Garuda. Pada perisai yang dibawa burung Garuda tersebut memuat 5 simbol, meliputi bintang, rantai, pohon beringin, serta padi dan kapas.
Untuk lebih jauh mengenal makna yang terdapat pada lambang Burung Garuda, berikut Duta Damai Dunia Maya Kalimantan Selatan memberikan informasi terkait makna lambang Burung Garuda pada Pancasila yang telah dirangkum dari berbagai sumber!
Mengapa Harus Burung Garuda?
Burung Garuda merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai Burung Elang Rajawali. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Mengapa Berwarna Keemasan?
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
Mengapa Kepala Garuda menghadap/menengok ke Kanan?
Kepala Garuda menghadap/menengok ke Kanan karena kanan adalah lambang kebaikan dan kebenaran. Pemikiran orang pada zaman dahulu menginginkan Indonesia menjadi negara yang menjunjung kebenaran dan tidak menempuh jalan yang salah.
Mengapa di Bagian Bawah Kaki Burung Garuda Seperti Mencengkram?
Di bagian bawah, ada kaki burung Garuda yang mencengkram sebuah pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Tulisan itu diambil dari Kakawin Sutasoma, dengan bahasa Jawa kuno. Arti kata tersebut adalah berbeda – beda tetapi tetap satu. Yang dapat dimaknai Bangsa Indonesia memegang erat kesatuan dalam keaneka ragaman.
Mengapa Jumlah Bulu Pada Burung Garuda Berbeda-beda?
Sayap – Jumlah bulu pada masing – masing sayap adalah 17 bulu sayap yang mengartikan Tanggal Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Ekor – Pada ekor burung Garuda terdapat 8 bulu ekor yang menandakan Bulan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yakni bulan ke-8 yaitu Bulan Agustus.
Pangkal Ekor dan Leher – Jumlah bulu yang terdapat di bawah perisai adalah 19 bulu pangkal ekor, dan jumlah bulu leher burung garuda adalah 45 bulu leher yang jika digabungkan menandakan Tahun Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yakni tahun 1945.
Komponen jumlah bulu yang terdapat pada burung Garuda sebagai lambang Pancasila mempunyai nilai sejarah penting terkait kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu 17 – 8 – 1945 (17 Agustus 1945).
Mengapa Burung Garuda Memiliki Perisai dengan Simbol yang Berbeda-beda?
Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia “merah-putih”. Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
Pada perisai Burung Garuda terdapat Simbol yang berbeda-beda. Kelima simbol tersebut adalah bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas.
Kelima simbol tersebut memiliki makna yang berbeda-beda yang meliputi sebagai berikut:
- Bintang
Lambang Bintang emas dengan perisai berlatar belakang warna hitam dijadikan sebagai sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada bintang berwarna kuning bersudut lima. Bintang di artikan sebagai sebuah cahaya seperti Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia, dan Warna hitam pada latar belakang Bintang tersebut melambangkan warna alam.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bintang emas mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius.
Di mana bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Contoh yang kegiatan yang bisa diterapkan sesuai sesuai sila pertama, yakni:
- Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Hormat menghormati
- Hidup rukun dalam beragama
- Bekerja sama antara pemeluk agama
- Tidak memaksa suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
- Rantai
Lambang rantai berwarna kuning berlatar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Pada lambang rantai disusun atas gelang-gelang kecil berbentuk persegi dan linkaran dengan jumlah 17 gelang dan saling menyambung. Gelang yang berbentuk persegi menggambarkan laki-laki, sementara gelang yang berbentuk lingkaran menggambarkan perempuan.
Mata rantai yang saling berkaitan pada simbol tersebut melambangkan hubungan setiap manusia, dimana laki-laki dan perempuan saling membutuhkan. Persatuan ini akan menghasilkan hubungan yang kuat seperti rantai. Simbol sila kedua ini menunjukkan bahwa hubungan antar individu di masyarakat Indonesia dilakukan secara adil dan beradab. Tidak ada perlakuan khusus antara laki laki atau perempuan. Tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin. Tidak memandang perbedaan suku, agama, atau ras. Sehingga hubungan masyarakat secara keseluruhan menjadi lebih kuat.
Contoh sila kedua Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan masyarakat, yakni:
- Sikap saling mencintai sesama manusia
- Tenggang rasa
- Gemar menolong orang lain
- Tidak membeda-membedakan
- Saling mencintai sesama manusia
- Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
- Pohon Beringin
Pohon beringin melambangkan sebagai tempat berteduh dan berlindung untuk seluruh rakyat Indonesia.
Pada Pancasila, pohon beringin yang memiliki akar dan sulur dijadikan sebagai dasar sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Sulur dan akar pada gambar pohon beringin merupakan lembang keberagaman suku bangsa di Indonesia.
Sehingga, arti lambang pancasila sila ketiga dapat diartikan sebagai tempat berteduh yang aman dan nyaman untuk keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Sehingga semua suku bangsa bersatu dan berlindung di bawah Pancasila yangmencerminkan kesatuan dan kesatuan Indonesia.
Contoh sila ketiga Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:
- Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Cinta tanah air
- Mencintai produk lokal
- Bergaul dengan teman tanpa membeda suku, ras, dan adat istiadat
- Ikut menjaga keamanan lingkungan.
- Kepala Banteng
Lambang kepala banteng dijadikan sebagai dasar pada sila ke empat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Banteng merupakan binatang yang suka berkumpul dengan sesamanya sehingga kelompok banteng menjadi semakin kuat. Dengan berkumpul dengan sesamanya, banteng dapat terhindar dari terkaman hewan pemangsa.
Sehingga, simbol kepala banteng dapat dimaknai bahwa rakyat Indonesia merupakan makhluk sosial yang suka berkumpul dan bermusyawarah untuk bermufakat dalam mengambil suatu keputusan yang kuat atas dasar bersama. Singkatnya, simbol kepala banteng merupakan simbol kebersamaan bahwa segala keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah dan mufakat bersama.
Contoh sila keempat Pancasila dalam lingkungan Masyarakat, yakni:
- Mengutamakan keputusan yang diambil secara musyawarah
- Tidak memaksa kehendak orang lain
- Melaksanakan musyawarah mufakat
- Menghormati dan menjunjung tinggi hasil musyawarah.
- Padi dan Kapas
Padi dan kapas dimaknai sebagai salah satu kebutuhan rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya.
Padi mencerminkan kebutuhan pangan sedangkan kapas mencerminkan kebutuhan sandang. Ini menandakan tidak adanya kesenjangan antara satu dengan yang lain.
Pada Pancasila, padi dan kapas dijadikan sebagai dasar kelima berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Contoh sila kelima Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:
- Sikap adil kepada sesama
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
- Menghormati hak-hak orang lain
- Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
Bagaimana? Setelah mengetahui lebih jauh makna Burung Garuda Pancasila, perasaan cinta tanah air kalian bertambah, kan? Semoga kita dapat selalu menggenggam erat nilai-nilai yang terdapat di dalamnya. (Nov/Bnr)
Sumber :
https://kids.grid.id/read/472181504/arti-dan-makna-5-lambang-pancasila-sebagai-dasar-negara?page=all