Kenapa Harus Traveling Ke Alam?
Banyak orang menghabiskan hari-harinya hanya belajar dan bekerja di bawah lampu ruangan ataupun di depan komputer dan handphone (HP). Ketika sampai atau tiba di rumah pun tetap terpapar cahaya dari televisi (TV), komputer, atau ponsel. Sebagian besar waktu mereka hanya berada di dalam ruangan dengan pancaran dari berbagai cahaya buatan bukan cahaya alami dari alam. Hal tersebut lama-kelamaan akan memberikan dampak negatif untuk kesehatan, baik kesehatan raga maupun kesehatan jiwa.
Traveling atau berwisata merupakan jawaban atas kebiasaan sehari-hari yang membosankan dan meningkatkan stres seseorang. Atau kesehatan emosionalnya mulai terganggu dengan berbagai masalah dna tanggung jawab yang harus diselesaikan. Traveling adalah hal yang paling menyenangkan, apalagi jika tempat yang dikunjungi merupakan destinasi wisata yang begitu diinginkan.
Berwisata kini menjadi salah satu kebutuhan yang wajib di masyarakat. Jika dulu hanya menjadi kebutuhan orang-orang dengan berpenghasilan menengah ke atas, kini menjadi kebutuhan orang-orang dari berbagai kalangan. Perbedaannya hanya pada pilihan tempat wisatanya saja.
Ada yang memerlukan biaya yang murah ada juga yang mahal, ada askes menuju tempat wisata yang tergolong mudah, ada juga yang susah, ada yang bisa menggunakan transportasi pribadi seperti mobil atau motor, ada juga yang hanya bisa sewa bus pariwisata, atau bahkan ada juga yang menggunakan pesawat terbang. Intinya kini sudah banyak tersedia berbagai akses jalan menuju tempat wisata dan umumnya sudah cukup bagus.
Beragam pilihan tempat wisata dengan budget masing-masing terkadang membuat orang-orang bingung untuk menentukan tempat wisata mana yang akan dikunjungi. Masalah pilihan itu tergantung dengan kebutuhan pribadi masing-masing dan yang utama adalah pastikan terlebih dahulu budget yang dimiliki.
Ada yang memiliki tujuan wisata pergi mengunjungi suatu kota atau tempat yang bernuansa alam atau dikenal dengan wisata alam seperti gunung, pantai, atau tempat lainnya. Sebagian lagi tidak menyukai wisata alam melainkan pergi ke tempat-tempat yang jauh dari nuansa alam seperti mall, pasar, hotel, arena permainan, dan yang lainnya. Padahal pergi ke tempat yang bernuansa alam atau berwisata alam memiliki banyak manfaat.
***
“Kalau liburan itu jangan keseringan ke tempat-tempat yang jauh dari alam, sekali-sekali coba liburan ke tempat yang bernuansa alam. Aku yakin, kalau kalian mencobanya, pasti bakal ketagihan,” ucap Sari.
“Apanya yang ketagihan Sar, cukup sekali aja ya aku berkomunikasi dengan alam waktu kita ke Tahura (Taman Hutan Raya) Sultan Adam Mandiangin. Itu pengalaman yang gak bakal ingin ku ulang lagi. Badan gatal-gatal karena rumput dan serangga belum lagi mental aku yang down banget akibat kegiatan jurit malam waktu itu.” Jawab Rani.
“Alah, itu dasar memang kamu aja Ran yang penakut jadi deh kemana-mana bahasannya,” timpal Evan.
“Enak aja, ya walaupun aku penakut gak ada hubungannya juga, tetap aja gak ada yang bisa ku nikmati di sana.”
“Menurut aku sih, itu karena kamu terlalu fokus pada rasa takutmu sehingga apapun yang terjadi di sekitar kamu bakal kamu acuhkan Ran. Padahal dekat dengan alam itu sangat banyak loh manfaatnya,” ucap Sari.
“Memangnya apa saja manfaatnya?” Lanjut Rani.
“Banyaklah tergantung cara orang yang menikmati tapi kalau bagi aku sih salah satu manfaatnya adalah untuk menenangkan pikiran kita dari permasalahan-permasalahan yang ada.”
Wisata alam mempunyai kesan yang menenangkan. Berbagai tempat wisata alam seperti air terjun, pantai, gunung, bukit, dan lainnya merupakan tempat yang sangat tepat bagi orang-orang yang ingin menenangkan pikiran yang ada. Terutama bagi orang-orang yang berstatus pelajar atau orang-orang yang bekerja cukup menguras pikiran, maka wisata alam bisa menjadi pilihan.
Wisata ke alam seharusnya selalu menjadi pilihan yang asyik dan menarik. Menjelajah sembari menikmati pemandangan yang didominasi oleh warna hijau yang semakin menenangkan suasana hati yang kurang baik ataupun dipenuhi dengan kebosanan. Sebuah studi yang dilaporkan oleh India Express dalam The Journal of Positive Psychology mengatakan, bahwa berada di alam terbuka bahkan hanya lima menit saja bisa memberikan manfaat positif untuk suasana hati. Studi ini mengungkapkan bukti yang kuat bahwa berkontak atau menjalin hubungan dengan alam akan meningkatkan kesehatan manusia, termasuk kesehatan atau kesejahteraan emosional. Selain itu, sebuah penelitian oleh Marc Berman dari University of Michigan, Amerika Serikat mengatakan bahwa keindahan alam diyakini memiliki kemampuan yang mampu membuat pikiran menjadi segar dan jernih.
Ada berbagai alasan mengapa alam merupakan tempat wisata pilihan yang tepat dalam melakukan healing (penyembuhan), yaitu Pertama, selain suasana yang menenangkan pikiran dengan melihat indahnya pemandangan alam seperti air terjun, pantai, bukit, dan lainnya, kalian juga bisa menikmati berendam di air panas sebagai terapi kalian yang ingin rileks sejenak sehingga siap untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari.
Kedua, umumnya wisata alam tidak menghabiskan banyak biaya karena tidak terlalu mahal. Dengan biaya seperlunya saja, kalian sudah dapat menikmati keindahan alam seperti air terjun misalnya yang suara gemercik airnya yang jatuh secara teratur dan terus-menerus mampu mengalihkan fokus pendengaran dari bunyi-bunyi yang tak mengenakan atau tak nyaman sehingga dapat menimbulkan rasa tenang dan senang, namun tetap hemat dan tak menguras isi dompet.
“Selain menenangkan juga hematlah untuk dompet keluargaku, ya kalian tahu lah keadaan ekonomi ku.’’
“Tapi, Sar aku yakin alasan utama kamu bukan uang, karena aku yakin ayah dan ibumu pasti akan mengabulkan apapun permintaanmu apalagi kalau Cuma setahun sekali,” timpal Yuni.
“Iya sih, sebenarnya alasan utama aku suka wisata alam adalah karena aku merasa tenang aja dan aku suka dengan tantangan. Bagi aku hidup tanpa tantangan (flat) atau datar-datar aja gitu kurang asyik dan seru, dan satu hal yang pasti alam itu memberikan aku begitu banyak pelajaran yang tidak semuanya bisa aku dapat di luar sana.’’
“Tuh kan bener tebakanku, yah sedikit banyak aku sudah mulai memahamimu Sar.”
Ketiga, sangat cocok untuk yang menyukai tantangan, seperti wisata susur goa, mendaki gunung atau bukit, berselancar, dan lainnya. Bahkan kebanyakan kegiatan yang menantang sebenarnya ada di alam seperti arung jeram, panjat tebing, dan lain-lain.
Keempat, cocok sebagai tempat pelarian dari penatnya kota terutama jika tinggal di kota-kota besar yang mungkin sudah bosan, lelah, dan penat dengan segala kesibukan, panas, dan polusi kota. Dengan wisata ke alam, bisa lari sejenak dari semua itu dan mendapatkan udara segar yang baik bagi kesehatan tubuh.
Kelima, wisata alam merupakan salah satu wujud mengagumi karya atau ciptaan Tuhan karena alam sangat dekat dengan karya Tuhan sehingga kalian bisa menyadari betapa Tuhan sangat luar biasa menciptakan alam yang begitu indah, dengan begitu kalian akan lebih mengagumi Tuhan dan lebih mendalami hubungan dengan Tuhan.
“Tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Sari, kalian sadar tidak, saat di hutan kepedulian kita terhadap satu dengan yang lainnya begitu dekat dan erat. Waktu Rani lari ketakutan, aku merasa kami begitu dekat dan takut terjadi apa-apa karena berada di alam terbuka. Mungkin rasanya akan berbeda ketika itu terjadi di sekolah. Itu merupakan sebuah pelajaran yang secara tidak secara langsung kita dapatkan, yaitu pelajaran agar kita mengasah lagi perasaan simpati dan empati kita terhadap orang lain,” ucap Agam.
“(Dengan wajah yang penuh kagum dan senang) Ehm jadi terharu aku Gam. Tapi segitu takutnya ya kamu Gam kalau aku sampai kenapa-kenapa?” Tanya Rani.
“Ya iyalah kalau ratu gosip kita kenapa-kenapa bisa masuk berita utama nama Agam dan sekolah kita. Bakalan heboh di mana-mana, iya kan?” Tanya Evan sambil tertawa puas.
Sejatinya, perjalanan-perjalanan yang melibatkan alam memang selalu menjadi tempat belajar paling unik. Kita adalah murid semesta. Belajar menganalisa dan merangkum segalanya dari kehidupan. Kita semakin hari akan semakin percaya bahwa apapun yang telah digoreskan lewat secarik kertas, akan menjadi kenyataan selama kita memercayai dan meyakininya apapun itu. Semesta bisa bekerja secara diam-diam untuk mewujudkannya. Tanpa disadari, kita akan takjub dengan cara kerja Tuhan dalam meluluskan atau mengabulkan keinginan paling dasar manusia. Tak peduli lewat tangan orang lain atau dorongan yang tak diduga-duga.
***