free page hit counter

Kemajuan Teknologi: 7 Rahasia Artikel Hal-1

Teknologi – 7 Rahasia Dasar On-Page White-SEO, NGEBLOG Untuk Organic Traffic. Baiklah jadi dalam dunia SEO (Search Engine Optimization) ada dua bidang yang saling berhubungan, namun tidak harus dikuasai keduanya. Yaitu On-Page SEO dan Off-Page SEO. Off-Page SEO adalah aturan-aturan dan teknik yang dilakukan agar website memiliki kredibiltas yang tinggi baik dari DA (Domain Authority) & PA (Page Authority) nya.

 

Off-Page SEO sering dilakukan dengan cara-cara seperti Guest Blogging sembari menyisipkan link di website orang ke website kita, namun dengan keharusan menyediakan konten tentunya bernilai King quality (berkualitas) saat menyumbang/mempost di website pihak lain.

 

Kebalikan dari gratisan tadi adalah Placement content (orang yang membayar kita membuat artikel/mempostkan artikel brandnya) di website kita mereka meminta kita menyisipkan link ke website brand mereka. Salah satu marketplace Placement content yang cukup besar yaitu daftar saja ke www.sosiago.id.

 

Contoh lainnya lagi adalah Referal traffic yaitu dengan mengarahkan orang-orang menuju website kita seperti adanya media sosial, sharing link status WA, Iklan-Iklan Instagram/Facebook Ads, Iklan Google Adwords, dan Iklan Youtube. Ohya #SobatDamai satu hal penting Off-Page SEO kuncinya adalah ketika link itu di klik maka akan mengarah ke website kita, lalu poin PA/DA itu akan bertambah di mata SERP/Google ya. Jadi, bukannya alamat link yang kita hafal/catat atau tulis ulang (tidak bertambah poin SEO DA/PA nya).

 

Untuk Tool cek poin SEO DA/PA dapat mencoba salahsatunya di Moz.com

Image 1 Contoh Seorang Blogger Banjarmasin

yang sering mendapat Placement Content karena (DA) memiliki 19

 

Mungkin ada banyak lagi prinsip off-page SEO yang dapat digunakan, namun pada kali ini akan berbagi untuk On-Page SEO yang dirasa lebih fundamental & penting ya #SobatDamai.

 

  1. Jangan Buat Judul Kepanjangan di Mata SERP
    SERP (Search Engine Result Page) atau mudahnya hasil pencarian yang muncul berdasarkan alogritma Google/Bing/Yahoo yang selalu berubah-ubah. Suatu mesin pencarian yang sering kita akses saat kita mau mencari sesuatu di era komputasi 3.0 dahulu hingga era IoT 4.0 sekarang.

 

To Do point, gunakan karakter judul =< 50 karakter. Apa itu Karakter? Karakter adalah bagian dari kata dan termasuk spasi, kata bagian dari kalimat. ^xD. Adapun jumlah karakter 50 tersebut bergantung dari algoritma SERP yang selalu menyesuikan kebijakan google.com, Kalau dahulu pernah judul blog saya hingga 64 karakter masih belum terpotong, tapi saat artikel ini ditulis sudah terbatas hingga 50 karakter saja yang tidak terpotongnya.

 

“3 Tips Saat Makan Malam Dengan Tunangan” adalah berjumlah 41 karakter, silahkan dihitung sendiri. Jadi, jika judulnya kepanjangan maka akan terpotong di SERP/hasil pencarian google itu dan pesan judul yang ingin disampaikan malah akan menjadi kurang efisien.

 

  1. Jangan Publikasi Video/Gambar di Post Website Tanpa Teks

Nah ini sangat kritis sekali bagi sebuah halaman web, kecuali website itu niche-nya fotografi atau youtube dengan bermodalkan beberapa Tag code (Judul, Deskripsi, Hashtag), atau HTML Meta Description khusus.

 

Sederhananya saja, umumnya website artikel yang berisikan teks minimal 300 kata lebih mudah terindeks oleh Search Engine (mesin pencari) seperti Google/Bing/Yahoo. Teks yang kita maksud adalah paragraf demi paragraf yang kita ketikan di artikel itu.

 

Riset “Organic Keyword Traffic” 12 Bulan Terakhir Melalui Ads.google.com

Image 2 Tampilan Google Adword Keyword Planner

 

Langkah pertama sebelum membuat konten yang berbasis website adalah riset keyword (kata kunci) organic. Organic keyword adalah kata kunci yang sering dicari oleh netizen di Google/mesin pencari yang biasanya dikalkulasikan dalam 12 bulan terakhir. Tidak hanya Google Adword keyword Planner, tetapi juga yang aplikasi web lain seperti Semrush, Ahrefs, dan lain-lain.

Image 3

 

Pilih Discover new keywords, lalu Start with keywords, isikan kata kuncinya di bawah dan klik Get Results.

Image 4

 

Kemudian perhatikan hasil yang muncul “Avg. Monthly searches” disana, berdasarkan beberapa info dari Blogger minimal 1K setidaknya yang ideal untuk menjadi sebuah kata kunci/keyword suatu konten.

 

Mengapa harus di atas >1K? karena jika kita memilih konten yang Avg. Monthly searches 10-100 atau 100-500 maka akan berdampak jarang disinggahi pengunjung website (organic traffic sources). Sama halnya juga kita buat konten tanpa riset alias langsung tulis saja. Kita tidak tahu dampak dan seberapa menggerakan (influencing) potensi yang dapat ditimbulkan/dikunjungi. Disclaimer: ini tentang sumber trafik organik ya #SobatDamai.

Image 5

 

  1. Analisa “Search Intent” Kompetitor VS Expertise Skill yang Anda Mampu

Berikut saya rangkum beberapa “search intent / content angle” yang telah dikumpulkan dari beberapa sumber, dapat dipilih-pilih saat membuat suatu judul konten/artikel di website,

 

  1. Mendesak
  2. Kesan Penting
  3. Menarik
  4. Kesan Info Baru/Unik
  5. Kesan Info Komprehensif/Lengkap
  6. PENASARAN
  7. SATIRE
  8. JUDUL LANGSUNG
  9. JUDUL TIDAK LANGSUNG (kiasan/makna ganda/apostrof)
  10. JUDUL ALASAN
  11. JUDUL TESTIMONIAL/Kutipan Tokoh
  12. EFEK BUNYI
  13. PERIBAHASA
  14. GAYA BAHASA
  15. Kesimpulan Pernyataan
  16. Ber-rima (akhira katanya berulang, boleh puitis/jenaka)
  17. Meniru Judul Terkenal
  18. Meniru Pribahasa

 

Nah dengan memilih satu atau gabungan beberapa search intent di atas, kita bisa memprediksikan audience atau pengunjung yang akan membuka link website kita seperti apa orangnya, atau sedang membutuhkan hal apa.

 

Contohnya adalah sebuah artikel yang isi kontennya memaparkan tutorial melakukan update OS Android pada Smartphone Samsung J2 Pro. Maka tentunya setelah tahapan sebelumnya kita lakukan; (i) Research Organic Keyword, (ii) Analysis: Competitor Search Intent, (iii) Intropeksi Diri Keahlian konten apa yang mampu (ex: IT service). Maka tahap keempat (iv) kita bisa menentukan dari angle A-R sebelumnya tadi mau seperti apa pengunjung yang kita bidik.

 

Contoh yang saya gunakan adalah menggunakan search intent/content angle poin E (komprehensif),D (info baru),H (langsung),C (menarik) yaitu “SUKSES! Update Samsung J2 Dari 5 Menjadi Android 6”. Dengan bermodalkan kata kunci “Update Samsung J2” yang pada awal pembuat artikel memiliki Avg. Monthly search yang besar.

 

Saat artikel ini ditulis masih bertahan di halaman 1 google/SERP, terkadang di rank-2 rank 6, rank 4, berpindah-pindah tergantung kondisi pengunjung dan algoritma mesin pencari yang berubah-ubah tentunya.

  1. Lists Supporting Keyword Traffic yang “GAP-Possibilty”, Setelah Menganalisa “Search Intent”

Lalu tahap kelima (v) setelah menentukan search intent yang dipilih, kita perlu mencari titik kosong keyword di mesin pencari, namun angle judulnya berpotensi baik. Maksudnya adalah menyisipkan kata-kata penghubung, kata bantu, dan kata penunjang yang menarik/sesuai angle search intent yang dituju.

 

  1. Brainstorming Lists Keyword Menjadi Ide/Outline Artikel

Tahap keenam atau yang terakhir adalah mengembangkan Organic keyword (kata kunci organik) dari beberapa kata-kata GAP-Possibility tadi agar bisa menjadi Ide-ide, Outline, atau alur tulisan yang sesuai.

 

  1. Lead Paragraf Pembuka yang Sesuai (Situasional)

Tips ini hanya sebagai bonus atau pelengkap, menurut suatu buku oleh Ollie “Creative Blog Writing: Rahasia Seni Menulis Blog Lebih Kreatif” katanya bertahannya pengunjung situs dalam suatu halaman artikel akan ditentukan oleh paragraf-paragraf awal yang dibacanya, jika dalam 1 paragraf tersebut terlalu panjang jumlah kalimat, maka akan membuat tidak nyaman, dan juga katanya paragraf awal hindari menulis dengan piramid dasar (dari bukan intinya), tetapi katanya lebih menyamankan pengunjung blog jika tulisan itu bermodel piramida terbalik (dari intinya langsung disampaikan di beberapa paragraf awal, lalu data pendukung selanjutnya).

 

Nah, setelah mendengarkan penjelasan ini dapat membantu kita melihat teknik menulis yang masuk akal, namun sekali lagi Tipsi ini bukan sebagai yang paling benar. Karena masing-masing trik & tips sangatlah berbeda bergantung situasi konten yang dibuat.

 

Tanpa panjang lebar, ada 5 contoh Lead Pembuka menarik dalam karya jurnalistik non-berita (entah itu artikel science blogger, opini, tutorial, review sesuatu) yang bisa dipakai oleh para blogger.

 

Pertama, Akibat-Sebab/Sebab-Akibat. Kedua, Deskriptif. Ketiga, Kutipan. Keempat, Bercerita (Naratif), Kelima, Bertanya & Menjawab. Penasaran? Yukk follow IG @dutadamaikalsel agar tidak ketinggalan artikel terbaru dan update terbaru dari kami ya #SobatDamai.

 

(SRH/IAN)

source:  sosiago.id, moz.com, teknologi.info, google.com, Ads.google.com, semrush.com, ahrefs.com, dan berbagai sumber lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *