KELAS 3E AUTOPILOT (Part 2)
Pada jam istirahat, saya memperhatikan mereka berdua di ruang guru. Rif’an dan Rafi benar-benar berani mendatangi Ibu Siti Rajiah. Saya melihat beliau menceritakan proses madrasah ini berdiri dan terjawabnya rasa penasaran mereka terkait lahan madrsah yang berdiri di atas tanah kuburan.
Rif’an dan Rafi kembali ke kelas 3E, saya perhatikan mereka berdua bercerita kepada teman sekelasnya dengan lancer dan penuh semangat.
***
“Pak, Bapak meminta Rif’an dan Rafi untuk menemui saya ya?” Kata Ibu Siti Rajiah suatu hari.
“Iya bu” Jawab saya, “Soalnya kelas 3E ribut gara-gara surat teguran iseng, yang isinya mengatakan bahwa sekolah ini dulunya kuburan.”
“Saya tahu itu Pak, saya menceritakan hal yang baik-baiknya saja tentang Madrasah kita pada mereka. Tapi padahal… madrasah ini memang berdiri diatas lahan kuburan, sisa-sisa tulang-belulangnya sudah dipindahkan.” Cerita ibu Rajiah.
“Ah, yang benar bu?” saya terkejut.
“Benar, dulu kuburannya ada disebelah sana, tepat dibawah kelas 3E.” Lanjut ibu Rajiah.
“Terus bu? Kemana dipindahkannya? Kuburan manusia kan?” Saya bertanya penuh penasaran.
“Kuburannya sudah dipindahkan ke bawah pohon besar yang ada disana.” Ibu Rajiah menunjuk ke sebuah pohon ulin besar, “sayang sekali pak, itu yang dipindahkan itu bukan kuburan manusia. Tapi sosok makhluk bertaring panjang, berkaki empat, dan bisa memakan daging.”
“Hah… Harimau?” saya tambah kaget.
“Kucing” jawab ibu Siti Rajiah singkat lalu, tertawa dan pergi meninggalkan saya yang bengong terheran-heran…
(DIL/RON)