free page hit counter

KELAS 3E AUTOPILOT (part 1)

Kali ini saya mau bercerita tentang anak-anak kelas 3E, salah satu kelas yang penuh dengan dinamika autopilot-nya. Di kelas ini ada tiga orang yang kadang tanpa sadar melakukan sesuatu yang tanpa dia sadari, entah mengganggu kegiatan teman sebangkunya, berjalan sendiri, caper terhadap guru dan lain-lain. Saya sangat menyayangi mereka bertiga.

Hari itu kelas 3E ribut seperti biasa. Saya yang kali itu dapat jadwal mengajar dikelas mereka, dicuekin padahal saya sudah tampil ganteng dan wangi hari itu, hehe. Saya penasaran dengan hal yang mereka ributkan. Setelah saya cari tahu, tema ribut mereka kali ini adalah “Madrasah Kita Dulunya Kuburan”. Saya menahan diri untuk tidak tertawa dan berusaha meunjukkan wajah serius, bermimik menanggapi bahwa pembicaraan mereka sangat serius.

Sebelum saya lanjutkan bercerita, para pembaca pasti tahu tema-tema ‘Sekolah/Madrasah Kita Dulunya Rumah Sakit’, ‘Sekolah/Madrasah  Dibangun Diatas Lahan Kuburan’, ‘Kelas Itu Dulunya Kamar Mayat’ dan lain sebagainya adalah tema-tema umum menyeramkan semasa kita kecil. Saya tidak ingin  menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memberi mereka pelajaran berharga tentang penyelidikan.

“Dari mana kalian dapat kabar itu?” Tanya saya kepada mereka.

“Dari Rif’an dan Rafi, Pak.” Kata mereka serempak.

Saya langsung melihat mereka berdua.

“Apakah kalian berdua mempunyai bukti?”

Rif’an mengambil kertas pada tasnya, perlahan dia membuka kertas itu dan membaca isinya:

Gasan Urang Nang Tadapat Karatas Nginih

Kami dikubur lawas disini, tumatan tahun 2000 di bawah buhan ikam manuntut ilmu. Bubuhan ikam wayah nangini katuju banar abut maulah aku taganggu. Amun masih katuju maulah abut, ku ulah abut supaya bagian ikam tanggu lawan muha burukku…

“Hem… Bapak paham.” Ujarku penuh menyakinkan mereka, “Sekarang serahkan kertasnya kepada Bapak, untuk bapak simpan. Atau ada orang lain yang mau menyimpannya?”

Mereka semua menggelengkan kepala, menunjukkan wajah ketakutan.

“Baik, semua anak-anak kelas 3E bisa membaca Ayat Kursi lah?”

“Bisaaaa”

“Baik sekarang kita akan membaca Ayat Kursi, kita niatkan untuk para pendahulu kita, mulai”

“Bismillah…”

Selesai membaca ayat kursi, kelas 3E bersikap lebih tenang.

“Rafi dan Rif’an, ketika jam istirahat. Coba cari ibu Siti Rajiah, wali kelas buhan pian dulu di kelas 2B. Beliau adalah guru tertua dan terlama di Madrasah ini. Tanyakan kepada beliau, apakah benar Madrasah kita dibangun diatas kuburan atau tidak. Kalau sudah dapat jawabannya, nanti ceritakan di depan kelas. Kalian berdua berani?”

“Siap Pak, kami berani” jawab mereka berdua.

Jam pelajaran saya pun, saya akhiri.

BERSAMBUNG

(DIL/RON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *