free page hit counter

JUNGKIR BALIK DUNIA SANG MAFIA

“Papa…mama…tolong…”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Terdengar suara teriakan gadis kecil usia sekolah dasar yang sepertinya berada dalam bahaya. Namanya Arianna, putri semata wayang Diego. Arianna berteriak keras dengan nada ketakutan agar dirinya bisa lepas dari orang-orang yang berniat buruk padanya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Dua orang laki-laki tak dikenalnya yang bertubuh bak binaragawan telah membawanya pergi dari arena bermain di taman hiburan menuju sebuah mobil sedan keluaran terbaru.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Arianna…” teriak Diego dan Yvonne bersamaan.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Tak peduli dengan sekitar, mereka berdua yang terlihat sangat panik dengan sigapnya mengejar sang penculik anaknya tersebut. Namun, kecepatan lari dua lelaki tersebut sepertinya tak bisa dianggap remeh. Arianna berhasil mereka bawa masuk ke mobil sedan yang melaju begitu kencangnya. Mobil yang tengah terparkir lama menunggu kedatangan Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Meskipun begitu, mereka berdua tak menyerah untuk terus mengejar, walaupun pada akhirnya Diego dan Yvonne hanya menghirup kebulan asap dari mobil sedan yang ditunggangi para penculik sebagai salam kemenangan.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Mereka berhasil membawa Arianna pada bos mereka. Kelalaian Diego dan Yvonne yang membiarkan Arianna bermain jauh dari mereka dimanfaatkan para penculik membawa Arianna dengan mudahnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Aish…sial.” ucap Diego yang telah gagal menyelamatkan Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Sebenarnya siapa mereka itu Diego? Kau mengenalnya?” tanya Yvonne yang nampak curiga dengan gelagat Diego.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Tak penting aku mengenalnya atau tidak, yang jelas Arianna sekarang dalam bahaya.”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Sebagai boss mafia, Diego tahu betul bahwa anaknya kini berada dalam genggaman orang-orang yang sangatlah berbahaya. Orang-orang yang tentunya menginginkan sesuatu darinya dan menjadikan Arianna sebagai alat untuk menekan dirinya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego sangat benci dengan keadaan dirinya kini. Posisinya sekarang bak dipukul mundur oleh keadaan, dipaksa kuat oleh perasaan, namun juga rasa ingin menyerah dengan kenyataan.

***

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Pagi Arianna sayang…” ucap Diego menyambut gadis kecil kesayangannya sambil menggendongnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Pagi papa…” ucap Arianna dengan senyum manisnya yang tersimpul rapi di wajahnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Pagi itu, Arianna sangatlah gembira dan bersemangat karena dirinya akan berlibur bersama papa dan mamanya ke taman hiburan “Disneyland Park”, yang merupakan salah satu taman hiburan yang terkenal dan terbaik di Prancis.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Disneyland Park” merupakan taman hiburan yang berbentuk kastil Putri Tidur dan menyediakan berbagai kumpulan petualangan, wahana, dan pertunjukkan dengan berbagai karakter Disney yang tentunya sangatlah menyenangkan untuk anak perempuan seusia Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Arianna ingin sekali menjadi seorang putri, dan tentunya suasana di taman hiburan tersebut sudah pasti akan mengabulkan impian Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Sebelum pergi, sebaiknya kita sarapan dulu ya…” ucap Yvonne yang merupakan mama pengganti untuk Arianna meskipun gadis kecil tersebut tak menyadarinya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Mereka pun asyik menikmati masakan Yvonne yang sangatlah lezat terutama Arianna yang begitu lahapnya menikmati sandwich ala Yvonne tak terkecuali Diego.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego sadar, meski wajah Yvonne sangatlah mirip dengan istrinya Fionne, namun tentu saja keduanya memiliki perbedaan. Rasa masakan yang dibuat Yvonne meski sama-sama enak, tetaplah berbeda dengan rasa masakan yang disuguhkan istrinya dulu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Pepatah yang mengatakan bahwa tak ada orang yang sama di dunia ini memang benar adanya bahkan pada orang kembar sekalipun, pepatah tersebut tetaplah berlaku.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Bagaimana makanannya enak?” tanya Yvonne memecah keheningan sarapan pagi itu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Enak sekali mama… bahkan rasanya Arianna tak ingin berhenti memakannya.” ucap Arianna memuji.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Benarkah? Putri kecil mama memang gadis yang pandai sekali memuji.” ucap Yvonne sambil mencubit pipi mungil Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Semenjak kehadiran Yvonne dalam kehidupan Diego dan Arianna, keduanya nampak terlihat bahagia tak terlihat duka kehilangan pada keduanya meski dalam lubuk hati terdalam, Diego merasa bersalah pada dua perempuan di sampingnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Entah sampai kapan Diego mampu mempertahankan kebahagiaan keluarga yang utuh tersebut kepada putrinya Arianna. Dan Diego juga tak tahu apa yang akan dia lakukan ketika semua kepalsuan yang dia ciptakan itu pada waktunya akan berakhir.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego sadar betul, kepalsuan yang dia buat dan bangun setiap harinya hanyalah untuk membahagiakan Arianna. Meskipun sebenarnya kebahagiaan yang diberikan Diego hanyalah bak cek kosong yang suatu hari nanti justru akan membuat hati putrinya semakin terluka jika mengetahuinya. Tapi sebagai seorang papa, hanya hal terbaik itu yang bisa dirinya lakukan untuk putri kecilnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego yakin jika waktu akan menyembuhkan semua luka manusia tak terkecuali dirinya dan Arianna. Ketika saatnya tiba, Diego percaya Arianna akan mengerti dengan apa yang dia lakukan selama ini. Namun apakah Arianna akan menerima atau tidak, itu perihal lain yang tak bisa Diego pikirkan saat itu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Keyakinan Diego tersebut tidaklah salah melainkan dirinya melupakan sesuatu hal yang penting bahwa waktu memang bisa menyembuhkan luka, namun tak mampu menghapus seluruh jejaknya dan tak takkan pernah bisa membohongi ingatan. Dan dari apa yang Diego lakukan juga membuat orang lain yang tak tahu apa-apa, harus terlibat dalam permainan kebahagiaan palsu tersebut dan tentunya hal tersebut juga menyakiti hati Yvonne.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne sebenarnya juga merasa tak enak jika harus berperan menjadi istri dan seorang mama untuk Arianna di depan khalayak umum. Dia merasa mengambil posisi seseorang yang tak ditujukan untuk dirinya. Namun, ketika melihat senyum manis Arianna, dirinya seperti memiliki alasan kembali untuk tetap berada di posisi tersebut.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Senyum manis Arianna memang memiliki magic tersendiri untuk Yvonne. Pertama kali Yvonne bertemu Arianna, dia seperti memiliki ikatan tersendiri dengan anak itu. Maklum, semenjak menyaksikan ayahnya yang dibunuh dengan cara tak manusiawi, membuat Yvonne merasa seorang diri tanpa keluarga dan orang-orang yang mencintainya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne tahu, meski papa Arianna seorang boss mafia yang berbahaya dan juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas dirinya hingga kini berada diposisi sekarang. Namun, Arianna tetaplah seorang anak kecil yang memiliki hati bak malaikat dan memerlukan kasih sayang serta cinta sosok ibu dalam hidupnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Seorang anak tidak bisa memilih memiliki papa dan mama seperti apa, namun setiap anak berhak mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Dan apa yang dilakukan Yvonne sekarang hanyalah untuk membahagiakan gadis kecil di hadapannya meski kebahagiaannya sendiri harus dia gadaikan pada sang boss mafia.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‘’Permisi boss dan madam, mobil sudah saya siapkan.” ucap Fabian yang merupakan orang kepercayaan Diego.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Habiskan dulu makanannya ya, baru kita berangkat.” ucap Diego pada Arianna yang semenjak tadi sudah tak sabar untuk beranjak dari kursinya agar segera pergi ke tempat hiburan impiannya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Sebuah mobil sedan antik dan langka tengah siap membawa Arianna sekeluarga menuju kastil putri tidur impiannya. Sedan Citroen BX berwarna kuning yang merupakan mobil sedan Prancis yang diproduksi tahun 1980-an merupakan salah satu mobil kesayangan Diego. Mobil tersebut setia menemani Diego menjalani berbagai aktivitasnya sehari-hari, kecuali dalam aktivitasnya sebagai boss mafia.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Mereka pun berangkat dengan Fabian yang menyetir mobil sedan jadul tersebut. Sementara Arianna duduk ditengah bersama papa dan mamanya. Hari itu keluarga Diego nampak seperti keluarga kecil lainnya yang menghabiskan waktu libur dengan bersenang-senang bersama keluarga, meski dari jauh sebuah mobil sedan hitam tengah mengikuti mereka dari belakang.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Entah hal buruk apa yang akan terjadi pada mereka, yang jelas mobil sedan hitam tersebut nampaknya tengah merencanakan sesuatu dengan sangat apik karena keberadaan mereka sama sekali tak disadari oleh Diego dan lainnya.

***

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Ayah…” teriak Yvonne ketika melihat ayahnya dibunuh oleh seorang mafia berdarah dingin.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Kau…singkirkan perempuan itu seperti ayahnya!” ucap sang boss mafia.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne pun dikejar-kejar anak buah mafia yang tengah membunuh ayahnya dengan mudahnya. Ayah Yvonne yang tak sengaja mengetahui sebuah project mafia saat makan di sebuah cafe harus kehilangan nyawanya karena dirinya berani ikut campur dalam membocorkan rahasia project mereka.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Entah apa yang ada dalam pikiran ayah Yvonne saat itu, dirinya mungkin tak menyangka jika orang yang dia amati dan dia laporkan ke polisi adalah seorang gangster atau mafia kelas kakap. Akibat ulahnya itu, keluarganya harus menanggung sesuatu yang tak seharusnya keluarganya dapatkan terutama Yvonne, putri satu-satunya dan tak tahu apa-apa.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne hanya hidup berdua dengan ayahnya yang bekerja sebagai arsitek di Prancis. Mereka hidup dengan damai dan bercukupan hingga tragedi naas itu merenggut semuanya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Berhenti kau!”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne tak mengindahkan kalimat para gangster itu, dirinya hanya lari dan lari hingga menemukan tempat yang aman dari komplotan tersebut. Dia tak ingin hidupnya berakhir seperti ayahnya, mati dengan cara yang sangatlah mengenaskan.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Hingga Tuhan mempertemukan dirinya dengan seseorang yang akan membantu dirinya terlepas dari para gangster tersebut. Yvonne tak sengaja menabrak Diego yang tengah keluar dari sebuah toko mainan.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Tolong saya pak!” ucap Yvonne dengan nada memohon.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Dia tak tahu, apakah dirinya sedang bermimpi atau dirinya berada pada dimensi yang berbeda. Wajah Yvonne membuat Diego rasanya tak menapak tanah. Dia merasa bingung harus berbuat apa. Namun, komplotan gangster itu membangunkan lamunannya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Tanpa babibu, para gangster itu habis dikalahkan oleh Diego. Diego kenal betul dengan komplotan gangster itu dan dia heran apa yang tengah dilakukan perempuan itu hingga para gangster kelas kakap mengejarnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Terima kasih sudah menyelamatkan saya.” ucap Yvonne dengan tulus.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne tak tahu jika kali ini dia akan masuk dalam permasalahan yang lebih besar lagi. Orang yang memberikan pertolongan padanya, bukanlah orang biasa.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Tunggu! Di dunia ini tak ada yang gratis nona.” ucap Diego yang tengah memikirkan sebuah rencana akan Yvonne.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne hanya terbelalak mendengar permintaan Diego sebagai bayaran atas apa yang dia lakukan untuk menolong dirinya. Yvonne pikir dirinya bisa terbebas dari jeratan para mafia, ternyata dirinya salah. Dirinya sekarang justru masuk ke dalam markas mafia yang sebenarnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Dari dulu Yvonne sangat bangga pada kecantikan dan apapun yang ada pada dirinya. Tapi kali ini, dia begitu membenci dirinya. Wajahnya yang sangatlah mirip dengan istri sang boss mafia membuat dirinya akan terikat selamanya dalam kehidupan yang begitu berbahaya dan mengerikan bahkan hanya untuk dibayangkan saja.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Wajah Yvonne yang begitu mirip bak pinang dibelah dua dengan Fionne membuat Diego memanfaatkan Yvonne untuk menggantikan posisi istrinya yang telah meninggal dunia sebagai bayaran atas apa yang dia lakukan.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Hanya kata “ya” yang harus dan terpaksa Yvonne ucapkan pada Diego karena untuk bertahan hidup, Yvonne hanya memiliki opsi itu. Dia sadar, meski Diego berhasil memukul mundur para gangster yang mengejarnnya, bukan berarti dirinya akan terbebas dan aman.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Para gangster tersebut pasti terus mencari Yvonne dan akan menghabisinya agar tak ada satu pun saksi yang mengetahui project mereka. Terkadang tempat yang paling aman bersembunyi adalah berada di tempat yang paling berbahaya, dan itu yang sekarang Yvonne lakukan.

***

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Peristiwa diculiknya Arianna membuat Diego bingung tak tahu arah. Ada rasa kesal, marah, dan menyalahkan dirinya sendiri yang tengah lalai menjaga putri kesayangannya itu. Dia benar-benar tak pernah menyangka bahwa kejadian kehilangan orang yang paling dia sayangi kini terjadi kembali. Dulu istrinya yang menjadi korban, kini putrinya Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Sebagai boss mafia rasanya hal itu sangatlah merendahkan dirinya. Bagaimana mungkin seorang putri boss mafia bisa diculik oleh seseorang? Entahlah pikiran Diego begitu kacau kali ini.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Mungkin lebih tepatnya, dia bingung harus membuat strategi apa. Rasa-rasanya dia sudah tak bisa berpikir jernih kali ini setiap mengingat keberadaan anaknya yang dia yakin betul bersama para gangster yang amat berbahaya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Ditengah kegalauannya itu, Diego dengan terpaksa memutuskan untuk pulang menuju mansionnya terlebih dahulu, agar dirinya mampu berpikir lebih tenang dan jernih lagi. Dan yang paling penting, bagaimana mengatur langkah selanjutnya untuk menyelamatkan putri kecil kesayangannya itu, Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Siapkan mobil! Kita pulang.” ucap Diego pada Fabian dengan datarnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Siap boss.”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Selama diperjalanan, Yvonne hanya memandang wajah Diego dari samping dan dia sangat memahami bagaimana perasaan Diego saat itu, tak terdengar kata hanya suara mesin mobil yang menghibur mereka.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne paham betul bagaimana rasanya kehilangan orang yang begitu disayangi dalam hidup. Yvonne mengerti karena dirinya sendiri tengah mengalami hal tersebut.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Seandainya waktu dapat dia putar kembali, mungkin dia akan melakukan hal apapun agar ayahnya tak pergi untuk melaporkan project sang mafia berdarah dingin itu, yang mungkin sama halnya dengan perasaan Diego sekarang.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Tapi apapun yang dipikirkan Yvonne saat itu percuma, karena semuanya telah terjadi. Dia hanya bisa mengikhlaskan dan mencoba berdamai dengan segalanya.

***

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Serahkan berkas project MV16 atau mayat anakmu berada di depan pintu rumahmu!” permintaan sang penculik dari telepon yang diterima Diego.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Kalimat yang Diego dengar tepat saat dirinya berada beberapa menit di mansionnya. Sungguh benar-benar kejahatan yang terencana. Project MV16 merupakan project rahasia klan mafia Diego dan jujur saja yang membuat dirinya bingung adalah karena yang menangani project tersebut adalah istrinya bukan dirinya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Tentu saja dirinya takkan bisa memenuhi permintaan penculik anaknya di seberang sana. Diego tak kehabisan akal, dia mencoba bernegosiasi mencari sesuatu yang bisa dia tukarkan dengan Arianna salah satunya uang. Namun, penculik tetap kukuh dan bersikeras dengan kemauannya karena dari awal niat dirinya menculik Arianna memang hanya untuk project itu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Saya tidak tahu-menahu soal project itu, bagaimana jika saya ganti dengan sejumlah uang?”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Kamu pikir kami main-main? Serahkan berkas itu atau anakmu akan tinggal nama.” balas penculik itu pada Diego.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Baik, tapi tolong beri saya waktu.”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Tiga hari. Saya beri kamu waktu tiga hari untuk mempersiapkan semuanya.”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego hanya diberi waktu tiga hari saja untuk mempersiapkan berkas project MV16 atau Arianna ikut menyusul ibunya ke surga. Sungguh sesuatu yang sangatlah sulit untuk Diego karena dia benar-benar tidak mengetahui soal project MV16 apalagi memiliki  berkasnya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Fabian dan Yvonne bingung harus berbuat apa. Apalagi Yvonne yang merupakan orang baru dan belum mengetahui seluk beluk keluarga tersebut juga tak tahu harus berbuat apa untuk menolong Diego dan Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego sadar jika dirinya hanya diam, takkan menyelesaikan masalah dan waktu tiga hari hanya akan terbuang sia-sia.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Orang yang mengetahui seluk beluk project MV16 hanyalah Fionna istriku. Karena dia yang sebelumnya menangani project itu, hingga nyawanya hilang.” ucap Diego lirih.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Mendengar hal itu, sebuah ide brilian muncul dibenak Yvonne. Sebuah rencana yang sangatlah berbahaya untuk dirinya. Namun, entah kenapa perasaan Yvonne sepertinya tengah terikat dengan Arianna hingga dia bersedia berkorban untuk anak itu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Bagaimana jika kita berpura-pura memberitahu project MV16 secara langsung? Dan kamu bisa membuat kesepakatan untuk menukar Arianna dengan saya. Kamu bilang sendiri kan, bahwa wajah saya sangatlah mirip dengan Fionna istri kamu.”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Tidak! Itu bukannlah ide yang bagus. Nyawa kamu akan menjadi taruhannya.’’

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Diego nampak sangat tak setuju dengan rencana yang diusulkan oleh Yvonne. Meski dirinya seorang boss mafia, dia masih memiliki hati yang baik, dia takkan meminta lebih lagi kepada Yvonne setelah apa yang perempuan lakukan untuk dirinya dan Arianna.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Tunggu boss, saya setuju dengan ide madam kita tak punya pilihan yang lain.” ucap Fabian menengahi pembicaraan Diego dengan Yvonne.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Kamu tenang saja, Fabian akan menjaga saya ketika transaksi pertukaran tersebut terjadi. Benarkan?”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Siap madam!”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Meski Fabian mengatakan dirinya siap menjaga Yvonne saat transaksi berlangsung, dalam hati kecil Diego masih merasa takut terjadi apa-apa dengan perempuan itu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Keberadaan Yvonne di samping Diego membuat dirinya merasa tenang dan nyaman sekaligus khawatir kehilangan perempuan itu. Sepertinya Yvonne mulai membuat Diego jatuh cinta padanya.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Malam itu Diego masih memikirkan strategi lain selain mengorbankan Yvonne untuk menyelamatkan Arianna. Namun sepertinya dia tak menemukan ide lain selain mengikuti usul Yvonne untuk mengirim dirinya ke tempat di mana penculik itu menginginkan berkas-berkasnya diberikan.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Yvonne yang memiliki wajah yang sangatlah mirip dengan Fionne istri Diego yang tengah meninggal dunia akan berpura-pura memberitahu tentang project MV16 secara langsung. Penculik tersebut tentunya tidak tahu bahwa Yvonne merupakan Fionne palsu.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Rencana tersebut terdengar mudah memang namun, risikonya sungguhlah besar. Yvonne bisa saja kehilangan nyawanya oleh para mafia yang merupakan penculik Arianna tersebut. Tapi, setiap mengingat Arianna, dia merasa hidupnya tidaklah penting sekarang.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Dia merasa apa yang Arianna alami sekarang, persis seperti dirinya dulu ketika ayahnya membocorkan rahasia project seorang mafia pada polisi yang akhirnya berujung pada kehidupan yang sungguh mengerikan bagi keluarganya sendiri.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Bagaimana?”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ “Saya setuju, kita akan menukar Arianna dengan Fionna yang akan menjelaskan project MV16 secara langsung.”

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Waktu memang berjalan begitu cepat. Hari ini, sesuai dengan kesepakatan, dengan berat hati Diego mengantarkan Yvonne ke Disneyland Park kembali. Kali ini bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk menukarnya dengan Arianna putri kesayangannya. (ZR/IAN)

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *