free page hit counter

Hiruk Piruk Kota Metropolitan

Pemindahan ibu kota Negara republik Indonesia dari yang awalnya berpusat di pulau jawa akan di dipindahkan ke Kalimantan lebih tepatnya berada di Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan pada tahun 2024, walaupun pembangunannya sudah dijalankan sejak tahun 2019.

Pemindahan ibu kota baru akan sangat berdampak ke kedua tempat yang akan di rubah, mulai perkembangan tersebut akan berdampak secara nasional mulai dari sektor ekonomi, sosial, hukum, kebudayaan dan banyak hal.

Seperti yang kita ketahui pemindahan ibukota akan memberikan dampak positif dan negative di semua sektor tatanan kehidupan bermasyarakat terkhususnya masyarakat Kalimantan. Dalam hal teknologi informasi, komunikasi serta transportasi akan berkembang sangat pesat mengikuti penambahan jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat akan sebuah transportasi terutama transportasi darat. Hal ini memberikan kabar gembira sekaligus kabar yang buruk, kamar gembira yang saya maksudkan adalah ketika hadirnya ibukota di daerah Kalimantan maka tidak menutup kemungkinan akan hadirnya kereta api ataupun kereta lainnya yang membentang dari ujung pulau ke ujung pulau lainnya yang bisa digunakan sebagai transportasi umum untuk masyarakat berpindah dari satu titik ke titik lainnya atau sebagai media jasa angkut yang lebih praktis.

Terbukanya jalan-jalan baru dan akses ketempat yang lebih terpencil akan semakin terbuka lebar, bertambahnya jumlah penduduk dan juga mungkin akan memberikan kesempatan untuk masyarakat mendapatkan sebuah pekerjaan, karena akan banyak datang investor-investor luar pulau ataupun luar negeri yang menanamkan modalnya untuk membangun sebuah usaha yang berada di pusat kota. Inilah yang akan membuat peluang kerja masyarakat yang berada di pulau Kalimantan akan semakin terbuka lebar, namun tidak memungkinkan akan hadirnya pesaing-pesaing pencari kerja yang juga merantau ke Kalimantan untuk mengadu nasibnya saat pemindahan ibukota Negara ini. Pemindahan ibukota Negara ini akan membuat Kalimantan menjadi kota metropolitan yang megah dengan banyaknya gedung pencakar langit menjulang tinggi. Kemegahan yang ditawarkan dan pengorbanan yang harus diberikan membuat kita bisa memikirkan hal-hal menarik ketika adanya ibukota di pulau Kalimantan, kita bisa membayangkan hal apa saja yang bisa kita lakukan. Sekolah yang semakin bangus, rumah- rumah yang memadai, taraf hidup yang naik, transportasi yang nyaman dan murah, mendapatkan pekerjaan yang layak, fasilitas yang bermacam-macam, kemajuan teknologi dan informasi serta masyarakat yang mumpuni.

Membayangkan sebuah kota metropolitan yang menggiurkan seperti itu pasti banyak orang yang menaruh harapan besar akan terwujudnya kota seperti itu. Sebelum terjadinya itu pasti tidak sedikit hal yang harus dikorbankan demi terbangunnya sebuah kota metropolitan yang bisa menampung banyak hal. Menampung banyak harapan dan keinginan yang diidam- idamkan.

Sebagai contoh dalam hal kemajuan transportasi, misalnya terbangunnya sebuah jalur kereta yang bisa membentang luas ratusan kilometer yang bisa menghubungkan satu provinsi ke provinsi lainnya, dalam hal positif akan banyaknya pekerja-pekerja baru yang diperlukan untuk membangun dan menjalankan kereta api tersebut, hal itulah yang bisa menyerap pekerja-pekerja baru. Namun jika dipikirkan dampak negatifnya akan berapa banyak lahan- lahan masyarakat atau hutan-hutan yang akan ditebang untuk membangun rel dan stasiun tersebut. Hal lainnya adalah terbangunnya jalan-jalan darat baru dan tol-tol baru, karena lonjakan transportasi darat seperti mobil dan motor pribadi agar menghindari kemacetan yang akan meluas lebih jauh, belum adanya ibukota Negara saja sering terjadi kemacetan pelebaran jalan dan pembukaan area-area baru juga memberikan dampak negatif yang serupa. Pemerintah harus lebih memperhatikan lebih jauh mengenai pembangunan jalan-jalan baru atau rel kereta dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan yang tidak merugikan masyarakat dan terutama kepada alam itu sendiri.

Contoh lainnya adalah pembangunan gedung-gedung besar dan pencakar langit, banyak orang yang mengatakan bahwa kemajuan sebuah kota dilihat seberapa banyak gedung besar dan pencakar langit yang ada di kota tersebut sebagai symbol bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat di daerah tersebut dan bisa dikatakan sebagai kota metropolitan, berkelap kerlip lampu dari jalanan dan gedung pencakar langit, membuat aktifitas yang terjadi dikalimantan terutama disekitaran ibukota Negara pada saat malam hari akan menjadi tidak asing lagi. Mall-mall serta pusat perbelanjaan modern yang tersebar dimana mana dan lonjakan wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya kemudahan-kemudahan yang hadir ini juga memerlukan banyak pengorbanan yang tidak sedikit, banyak kebudayaan yang akan luntur dimasyarakat dan juga banyak kebudayaan baru yang muncul mengikuti dan menyesuaikan keadaan, masyarakat dan geografi daerah tersebut. Misalnya pulang malam, atau kegiatan dimalam hari dengan hiruk piruk yang akan dimunculkan tidak akan menutup kemungkinan banyak orang yang masih berkegiatan di malam hari dan jam keluar malam yang semakin bebas, karena dirasa bahwa mereka tidak sendiri. Dengan hadirnya banyak gedung-gedung pencakar langit pasti akan membawa rasa iri, terutama pada masyarakat ekonomi kebawah dan semakin lebarnya kesenjangan sosial antara masyarakat menengah atas dan menengah ke bawah. Mall-mall dan pusat perbelanjaan modern akan sedikit demi sedikit membuat pasar tradisional semakin ditinggalkan, penyerapan tenaga kerja untuk pusat perbelanjaan dan membuat banyak pekerja pasar yang kehilangan pekerjaan mereka, toko toko kecil yang kalah saing dengan mall-mall besar sehingga beberapa dari mereka memilih untuk gulung tikar. Pemerintah juga harus bisa meninjau lebih jauh mengenai isu-isu yang mengangkat kemaslahatan banyak masyarakat agar kedua belah pihak bisa mendapatkan keuntungan dengan pembangunan yang dilaksanakan.

Seperti yang disinggung diparagraf sebelumnya, banyak hal yang akan terjadi ketika ibukota akan pindah di Kalimantan, pasti akan terjadi fluktuasi yang membuat masyarakat harus cepat-cepat beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi di daerah mereka agar tidak tertinggal dari masyarakat lainnya. Terutama masyarakat yang berada sudah lama atau yang lahir di Kalimantan, kita harus survive dengan perkembangan zaman, meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kapasitas pengetahuan dan memperlebar cakrawala pengalaman terhadap hal-hal baru, dan ketika saatnya ibukota sudah pindah kita sudah siap dan dengan segera menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi agar kita tidak tersingkirkan oleh para pendatangan baru yang juga ingin mengikuti alur arus. Bukan hanya berpegang pada harapan dan janji-janji yang diberikan oleh pemerintah, namun kita harus bisa menyesuaikan diri agar kita tidak tertinggal dari lainnya, percuma saja apabila diberi fasilitas yang memadai namun sumber daya manusianya masih kurang dalam hal pengetahuan, pengalaman karena pastinya kita akan tersingkirkan oleh orang yang sudah mempersiapkan amunisi untuk perkembangan arus masa depan. Ketika hal itu terjadi, semoga kita bisa belajar banyak hal dan bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat terutama untuk diri kita sendiri dengan segala fasilitas yang tersedia dan kemudahan yang diberikan agar kita tidak tertinggal dan malah menyalakan orang lain. [SM/IAN]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *