Hari Lahir Pancasila sebagai Momen Untuk Memaknai Bela Negara, dan Merefleksikan Permasalahan Bangsa Part 3
Indonesia yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah menjadi incaran masyarakat dunia di Era Globalisasi. Menurut Prof. Lasiyo, penguatan nilai-nilai Pancasila akan dapat meningkatkan rasa persatuan dan nasionalisme sehingga Indonesia sebagai sebuah bangsa dapat menjadi bangsa yang kuat dan dapat mempertahankan dirinya dari kepentingan-kepentingan asing.[1] Gotong Royong menjadi salah satu budaya sekaligus pilar yang kuat dalam membangun rasa persatuan dan nasionalisme. Gotong royong merupakan sesuatu yang dinamis dan membantu kita dalam mengimplementasikan pancasila. Sejalan dengan hal tersebut, budaya gotong royong pun dibicarakan secara langsung melaui tema yang diusung pada peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2022 ini, Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia. Meskipun cakupan dari tema tersebut adalah peradaban dunia, tetapi kekayaan Indonesia tidak serta merta dapat dimiliki oleh bangsa asing dengan dalih tersebut. Membangun peradaban dunia dimulai dari membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur yang kemudian hal tersebut menjadi contoh sekaligus langkah awal Indonesia di kancah Internasional.
“Gotong Royong” adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari “kekeluargaan “, saudara-saudara! Kekeluargaan adalah satu faham yang statis, tetapi gotong -royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota yang terhormat Soekardjo satu karya, satu gawe.
Marilah kita menyelesaikan karya-gawe‚ pekerjaan‚ amal ini‚ bersama-sama! Gotong-royong adalah pembantingan tulang bersama‚ pemerasan keringat bersama‚ perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua‚ keringat semua buat kebahagiaan semua∙ Ho‐lopis kuntul‐baris buat kepentingan bersama! Itulah gotong‐royong!
~Ir. Soekarno
Editor: DEL
[1] https://www.ugm.ac.id/id/berita/22047-nilai-penting-moral-pancasila-dan-bela-negara