Harapan di Ujung Dunia
Di bawah langit yang sama,
Anak-anak kecil berjalan tanpa sepatu,
Menatap mimpi di cakrawala yang jauh,
Namun langkah mereka terhambat,
Oleh kerasnya jalan yang tak pernah rata.
Di desa-desa yang terlupakan,
Di sudut-sudut dunia yang sunyi,
Ada mereka yang kelaparan,
Mencari sebutir nasi,
Mencari secuil harapan,
Yang terkubur dalam ketidakberdayaan.
Kemiskinan, sahabat yang tak diundang,
Merantai tangan dan kaki mereka,
Menghentikan impian yang seharusnya terbang tinggi,
Menghancurkan harapan yang ingin tumbuh.
Namun kita,
Di sisi dunia yang lebih terang,
Tak bisa berdiam diri,
Kita harus menjadi tangan yang memberi,
Menjadi suara bagi mereka yang bisu,
Menjadi jembatan bagi mereka yang terperangkap.
Bukan hanya untuk sekedar memberi,
Tetapi untuk mengangkat mereka,
Menyulut api semangat dalam dada,
Agar mereka tahu bahwa dunia ini adil,
Bahwa kemanusiaan tak boleh terbelah,
Kemiskinan bukan takdir,
Tetapi tantangan yang harus kita hadapi bersama.
Mari kita jalin harapan dari tangan-tangan kita,
Mari kita satukan langkah di bawah langit yang sama,
Agar tiada lagi anak yang menangis karena lapar,
Agar tiada lagi keluarga yang hidup dalam bayang-bayang kemiskinan.
Dari ujung dunia, mari kita bangkit,
Menghentikan rantai kemiskinan,
Dan menciptakan dunia yang penuh cahaya,
Di mana setiap manusia bisa berdiri tegak,
Bersama-sama, dalam kesejahteraan yang merata.
(ZU/RON)