GRUB DETEKTIF
Sepulang sekolah Rayan mendekati Bagas, Ica dan Sasa.
“Aku tau kalian mengerjai aku kan.” Kata Rayan samial tersenyum pada mereka bertiga. “Andai ibu Fakhriati tidak meminta aku membaca buku tematik halaman 152 dan 153, aku pasti belum sadar bahwa kalian sedang mengerjai aku. Halaman 152 pada sebelah kiri dan halaman 153 pada sebelah kanan, aku bisa membuka dan membaca buku itu dengan mudah. Halaman bernomor ganjil dan genap, aku juga bisa menyelipkan benda tipis disana. Sasa bilang, dia kehilangan uang 100 ribunya pada halaman 101 dan 102, halaman ganjil dan genap. Tentu saja itu tidak mungkin.”
“Kamu lolos tes masuk Grub Detektif Yan.” Kata Bagas sambil mengulurkan tangan meminta bersalaman.
Rayan pun menyambut uluran tangan Bagas dan mereka pun bersalaman “Grub Detektif? Grub Detektif apa? Aku nggak mau terlibat” Kata Rayan penasaran.
“Besok akan aku jelaskan” jawab Bagas singkat.
Mereka semua pun akhirnya pulang dengan jemputan mereka masing-masing.
****
Pas jam istirahat mereka berempat berkumpul di pos jaga sekuriti.
Ica mulai bercerita “Grub Detektif ini bernama Paicok Paicang. Didirikan awal semester kemaren, sebelum kamu bergabung, anggota dari Grub Detektif ini terdiri dari 5 orang. Bagas Angkasa, Natasya Adelia, aku Annisa Rasyidah, Gheza Ibrahim dari kelas 5A, dan ada satu orang anggota misterius. Termasuk kamu total anggota sekarang ada 6 orang.”
“Bentar, Gheza Ibrahim itu siapa? Terus siapa juga anggota misterius itu? Kok mereka berdua nggak ikut kumpul disini.” Tanya Rayan.
“Gheza Ibrahim bisa dibilang adalah murid terkuat angkatan kita di kelas 5. Dia atlet silat dan hebat main futsal, dia sering mendapat medali mewakili madrasah kita. Dengan sekali lihat diantara kelas 5A kamu pasti bisa menebak bahwa itu Gheza.” Sasa meneruskan cerita.
“Terus anggota misterius itu siapa?” Tanya Rayan kepada mereka.
“Tidak banyak yang bisa kami ketahui tentang anggota misterius. Beberapa kali kami melakukan penyelidikan tentang siapa anggota misterius ini, semakin kami mendekati kesimpulan, semakin kami mendapat kebingungan. Seperti itu terus sampai akhirnya kami memutuskan untuk fokus ke misteri-misteri yang ada di madrasah dan mengabaikan si anggota misterius. Tapi yang perlu kamu tahu, anggota misteriuslah yang menyatukan kita semua.” Jawab Bagas.
Bagas kemudian mengeluarkan pin bergambar pucuk dan bertuliskan nama Rayan disana. “ini untukmu” kata Bagas kepada Rayan.
Rayan memperhatikan pin itu dengan teliti, dilihatnya semua anggota grub detektif mempunyai pin yang sama. Dibelakang pin milik Rayan tertera angka 6, “angka apa ini?” tanyanya.
Bagas, Ica dan Sasa memperlihat bagian belakang pin yang mereka punya. Bagas mempunyai angka 1, Ica mempunyai angka 3 dan Sasa mempunyai angka 5.
“Angka 4 dimiliki oleh Gheza dan angka 2 dimiliki oleh si anggota misterius.” Kata Sasa menerangkan.
“Satu minggu yang lalu, sebelum kamu pindah ke sini. Aku menemukan pin angka 6 bertuliskan namamu dan sebuah kertas bertuliskan nama sekolahmu dulu di meja belajarku. Kami melakukan penyelidikan tentangmu, kebetulan tempat sekolahmu dulu sama dengan tempat sekolah sepupunya Ica. Jadi kami bertanya semua hal tentangmu dari dia.” Kali ini Bagas yang bercerita. “Jadi kami berkesimpulan bahwa kamu adalah anggota baru Grub Detektif Paicok Paicang dan perlu kami tes terlebih dahulu” lanjutnya.
Tiba-tiba ada seseorang bertubuh agak besar yang bersuara dibelakang mereka.
“Aku tidak mengakuimu sebagai anggota Grub Detektif Paicok Paicang” Sang anggota nomor 4 datang dan ikut bersuara…
(Bersambung)
[DIL/RON]