EARTH HOUR
Kalian pernah dengar gak sih apa itu earth hour?
Earth Hour adalah program yang diadakan setiap tahun untuk mendorong individu, masyarakat, dan bisnis untuk mematikan lampu dan peralatan listrik yang tidak penting selama satu jam, dari pukul 8:30 sampai 9:30 malam pada hari tertentu menjelang akhir Maret. Hal ini sebagai simbol komitmen terhadap planet ini serta memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tindakan sederhana saja sudah dapat menyelamatkan bumi ini apabila dilakukan bersama-sama. Program ini awalnya dimulai sebagai acara pemadaman lampu di Sydney, Australia, pada tahun 2007. Sejak saat itu, acara ini telah berkembang untuk melibatkan lebih dari 7.000 kota di 172 negara.
Gerakan earth hour hadir karena keresahan atau kekecewaan yang dirasakan masyarakat terhadap kebijakan atau isu tertentu yang dapat merugikan suatu kelompok atau populasi. Salah satunya adalah gerakan yang membawa isu lingkungan baik di tingkat lokal maupun internasional. Keperhatian tersebut timbul karena adanya dampak kerusakan lingkungan cukup parah. Dari sekian banyak isu lingkungan yang dibawa salah satunya adalah penghematan energi. Maka dari itu Pada tahun 2004, WWF Australia telah merencang atau menyusun idea agar melakukan penghematan energi yang memiliki tujuan untuk meminimalisir dampak pemanasan global. Kemudian terealisasikan ide tersebut menjadi suatu bentuk kegiatan yang dinamai Earth Hour.
Isu yang diangkat dalam gerakan sosial ini merupakan isu lingkungan yang sudah menjadi diskusi secara global karena kekhawatiran terhadap bumi di masa depan salah satunya adalah Penggunaan bahan bakar fosil, penebangan hutan, dan pemborosan energi merupakan faktor yang menyebabkan bumi memiliki kondisi yang cukup prihatin. Permasalahan tersebut disebabkan karena sudah terjadi kerusakan di bumi dan lingkungan sekitar kita contohnya saja adanya pemanasan globa, efek rumah kaca, perubahan iklim secara drastis, dan lainnya. Pemikiran ekologis membahas kepentingan alam itu sendiri, bukan hanya kepentingan kemanusiaan di alam.
Di Indonesia, WWF juga terus berupaya mengembangkan dan memperluas jaringan kampanye Earth Hour, terutama pada kota-kota besar seperti Surabaya, Medan, Jakarta, Makassar, Kalimantan, Papua dan salah satunya Tangerang. Kota-kota besar misalnya seperti Tangerang dan Jakarta adalah pengguna sumber daya listrik dengan jumlah cukup besar. Selanjutnya Earth Hour berkampanye melalui online yang sebelumnya telah dilaksanakan kampanye secara langsung. Kampanye online ini berhasila menjadi yang terbesar di dunia, setelah itu negara Brazil dan Amerika mengikuti. Selanjutnya di tahun 2015, sekitar 40 kota di Indonesia ikut andil dalam peringatan dan mendapat dukungan dari berbagai tokoh publik baik ditingkat lokal maupun nasional.
Pada pelaksanaanya, Earth Hour menggandeng seluruh masyarakat, mulai dari, pelajar, rumah tangga, media massa, sesama komunitas, pemerintahan sampai perusahaan atau korporasi untuk bersama-sama bersinergi melakukan kegiatan ini.
Gerakan Earth Hour tidak sekedar simbolis semata, melainkan menjadikan aksi guna merubah lingkungan di bumi kita ini secara bersama agar tetap hijau dan lestari. Ketika selebrasi, bukan hanya switch off akan tetapi yang diharapkan adalah perubahan yang terwujud di sektor lain seperti penggunaan plastik, penggunaan transportasi publik, dan daur ulang sampah sehingga dapat menerapkan kebiasaan menjaga lingkungan. Saat ini, Earth Hour dapat dikatan sebagai wadah yang bukan hanya berdiri karena satu tujuan “Penghematan Listrik” akan tetapi lebih dari itu sekarang, gerakan ini bertujuan menjadikan kebiasaan atau budaya peduli lingkungan menjadi suatu gaya hidup yang harusnya telah diaplikasikan oleh seluruh lapisan masyarakat dan harus berkelanjutan.
Beberapa Aksi yang dilakukan guna tercapainya tujuan earth hour
- Aksi EH Goes to School. Komunitas ini mendatangi beberapa sekolah untuk mengenalkan dan mengedukasi bagaimana pentingya peduli lingkungan. Setelah itu, dilanjutkan dengan aksi rampok sampah secara langsung dipusat-pusat perbelanjaan yang terlihat jelas banyak menggunakan plastik sekali pakai, lalu Earth Hour menukarnya dengan membagikan tote bag guna mengganti kantong plastik sekali pakai tersebut.
- Saat memperingati hari penting lingkungan seperti Hari bumi yang diperingati dengan aksi menanam pohon mangrove ditepi pantai atau menanam pohon di perkotaan. Gerakan ini memiliki fokus utama adalah mengedukasi masyarakat seperti mengubah gaya hidup agar dapat peduli lingkungan atau menanamkan pemahaman akan pentingya menjaga lingkungan itu sendiri.
Selain dari aksi yang sudah di lakukan guna tercapainya tujuan dari earth hour, gerakan ini juga memberikan kontribusi yang besar dalam banyak hal. Gerakan Earth Hour yang diprakarsai oleh WWF yang mulai memunculkan public awareness dan Environment sustainability mengenai penghematan listrik yang dapat menyelamatkan lingkungan jika dilakukan secara terus menerus, serta mendorong kebijakan-kebijakan negara mengenai energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Earth Hour memiliki banyak pendukung karena masyarakat dibuat untuk semakin memahami bahwa perubahan iklim sudah semakin terasa, efeknya adalah kejadian cuaca ekstrem, mencairnya gletser, pemanasan global dan naiknya permukaan laut sehingga negara-negara kecil terancam akan tenggelam. Selama empat dekade, WWF telah menjadi bagian dari gerakan untuk melawan krisis global ini. WWF memiliki visi dunia yang didukung oleh energi terbarukan, di mana masyarakat dan ekosistemnya tangguh dalam menghadapi perubahan iklim. Masing-masing dari individu hingga negara dapat terlibat dalam gerakan ini untuk membantu hewan, manusia dan planet ini.
WWF menyebutkan bahwa sejatinya program ini dimaksudkan sebagai latihan pengurangan energi atau emisi karbon. Earth Hour adalah sebuah inisiatif untuk mendorong individu, bisnis dan pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil tanggung jawab atas jejak ekologis mereka dan terlibat dalam dialog dan pertukaran sumber daya yang memberikan solusi nyata terhadap tantangan lingkungan. Partisipasi dalam Earth Hour melambangkan komitmen untuk berubah melampaui batas waktu.
Adanya earth hour menjadi fenomena yang menjadi viral dan selalu dilakukan setahun sekali, dengan partisipan yang semakin tahun semakin banyak dan dilaksanakan hampir di seluruh negara di belahan bumi. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan WWF dengan gerakan earth hour mampu dilaksanakan oleh semua individu, kelompok, dan negara yang peduli terhadap lingkungan tanpa harus terbatasi oleh kepentingan-kepentingan negara yang berlawanan dengan gerakan earth hour
Lalu apa yang bisa kita berikan untuk gerakan ini? Sebagai generasi muda kita harus mendukung gerakan ini meskipun hanya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menggunakan energi listrik secukupnya, karena sejatinya bumi merupakan tempat kita tinggal dan Tugas kita adalah untuk menciptakan tempat yang nyaman untuk anak cucu kita di masa depan demi mewujudkan kesetaraan antar generasi. (SM/IAN)