Damailah negeriku
Di bawah peluk langit jingga senja,
Dunia bernafas, hening tanpa senjata.
Suara angin berbisik pada dedaunan,
Mengantar lelap sunyi pada pegunungan.
Gema gemulai anak yang bercanda tawa,
Menari-nari riang di pelukan ceria.
Tak ada lagi benteng sekat yang berbeda,
Hati berpadu dalam semesta.
Burung camar menari di hamparan biru,
Menyambut fajar dengan sayap merindu.
Laut berdecak, ombak berpelukan mesra,
Kisah nirwana mengalun tanpa hentira.
Tangan-tangan terulur tanpa ragu,
Membagi asa, menghapus lara dan pilu.
Matahari pun tersenyum hangat menyapa,
Menyinari bumi tanpa batas benci dan luka.
Oh, damailah dunia, dalam pelukan persaudaraan,
Biar cinta bertahta, menghapus kegelapan.
Mari bernyanyi, dalam irama kedamaian,
Membangun harapan, menuju hari terang.
Jadilah pelukis, lukis dunia tanpa duka,
Dengan tinta cinta, di kanvas semesta.
Biar kedamaian abadi bertahta lama,
Dalam sanubari manusia, dan jiwa seluruh dunia (DRZ/RON).