Bukber, Silaturahmi atau pamer sana sini?
Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Banyak keistimewaan yang hadir pada bulan Ramadhan, salah satunya adalah amalan-amalan yang dilakukan dalam bulan Ramadhan ini menjadi berkali-kali lipat lebih besar pahalanya daripada bulan-bulan lainnya. Selain itu yang ditunggu dalam bulan Ramadhan yaitu bukber atau buka bersama.
Bukber adalah momen dimana anda bersama teman-teman lama anda, teman sd anda, teman smp anda, teman sma, teman kerja, atau bahkan teman TK anda berkumpul untuk berbuka puasa bersama pada bulan Ramadhan. Acara semacam ini seringkali dijadikan acara reuni teman-teman anda atau anda sendiri. Hakikatnya bukber ini adalah untuk silaturahmi, menyambung tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu baik itu karena beda tempat bekerja, atau alasan lainnya. Buka bersama juga bisa menghadirkan sosok tertentu seperti guru yang dulu mengajar ketika sekolah sehingga bisa bersua Kembali seperti dulu. Acara ini sangat bagus dan penting untuk dilaksanakan karena banyak sekali hal positifnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Namun disisi lain, ada oknum atau beberapa orang yang menjadikan acara bukber ini sebagai ajang menunjukkan eksistensi diri dengan cara pamer. Saya beropini tidak ada yang salah dengan hal itu dan sah-sah saja. Siapapun boleh memamerkan apapun dihadapan orang lain. Siapapun boleh menunjukkan keberhasilannya dalam berkarir dihadapan orang lain. Namun yang perlu diingat adalah berlebih-lebihan dalam hal ini akan mendekati yang namanya ria. Kata lain ria dalam Bahasa Indonesia yaitu congkak, sombong atau bangga karena telah melakukan sesuatu. Sangat disayangkan acara yang seharusnya menjadi tempat bersilaturahmi, temu kangen dengan teman lama jadi rusak disebabkan oleh orang-orang yang berbeda tujuan yaitu ingin memamerkan apa yang ia miliki. Maka dari itu jadikan acara bukber menjadi acara yang dikenang dan dinanti-nantikan karena pertemuan antar sesama menjadi indah tanpa ria. (DRJT/AJP).