BUDAYA BANJAR: MENGENAL TRADISI BAUSUNG PANGANTIN
Pangantin Bausung atau Bausung Pangantin adalah salah satu tradisi pernikahan yang ada di Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Pahuluan (Hulu Sungai). Bausung diambil dari kata usung yang berarti gendong, sedangkan Pangantin atau Pengantin dalam bahasa Indonesia adalah pasangan mempelai pria dan wanita yang sedang melangsungkan perkawinan.
Pelaksanaan tradisi ini diawali dengan pasangan mempelai disandingkan di pelaminan baru nantinya akan diusung oleh dua orang penari. Diiringi irama gamelan, dua orang penari menari sambil menggendong kedua mempelai mengikuti irama gamelan di tengah-tengah para undangan yang menyaksikan acara tersebut.
Nah, pada awalnya tradisi Bausung Pangantin ini hanya dilakukan oleh kalangan tingkat menengah ke atas saja, karena memerlukan biaya yang mahal. Sehingga apabila dalam suatu keluarga mampu melaksanakan bausung pangantin berarti keluarga tersebut dianggap sebagai orang berada. Acara ini juga dianggap sebagai pesta yang meriah.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi ini tidak hanya dilaksanakan oleh kalangan atas. Tetapi sudah menjadi bagian dari hiburan masyarakat Hulu Sungai, biayanya pun tidak lagi menguras dompet.
Sayangnya, tradisi ini mulai sulit dijumpai. Jika pembaca berkesempatan untuk melihat langsung prosesinya, tentu akan lebih menarik lagi bukan? (HFW/KIM)